Konten Media Partner

Diresmikan Jokowi, Ini Rekam Jejak SGAR PT BAI di Mempawah

25 September 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kalbar periode 2018-2023 bersama Presiden Jokowi saat akan meresmikan SGAR Mempawah. Foto: Dok. Instagram @jokowi
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kalbar periode 2018-2023 bersama Presiden Jokowi saat akan meresmikan SGAR Mempawah. Foto: Dok. Instagram @jokowi
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Smelter Grade Alumina Refinerfy atau SGAR mulai dibangun pada 2020 di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat yang letaknya sekitar 100 km dari Kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
Smelter yang pencanangan tiang pertamanya dilakukan Gubernur Kalbar periode 2018-2023, Sutarmidji pada 28 Desember 2020 ini, menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit dengan pabrik peleburan alumunium (INALUM) dan didistribusikan melalui Pelabuhan Kijing Pelindo.
Pada saat pencanangan tiang pertama, Surtarmidji bilang, pembangunan SGAR tersebut merupakan upaya untuk mendukung kebijakan Presiden terkait impor bahan baku alumunium. Saat itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar juga sudah menyiapkan untuk membangun pusat sertifikat keahlian. Upaya ini dilakukan agar PT BAI bisa menitipkan tenaga kerjanya kepada pusat kualifikasi Kalbar untuk menambah keahlian para tenaga kerja. Tujuannya supaya masyarakat lokal tidak jadi penonton.
Saat itu, dukungan percepatan pembangunan SGAR ini juga mendapat dukungan penuh dari Komisi VII DPR RI Bidang Energi, Riset, Teknologi dan Lingkungan Hidup.
ADVERTISEMENT
Putra daerah Kalbar yang juga anggota Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman bilang, DPR RI bersama dengan Pemerintah Provinsi Kalbar berkoordinasi agar bisa mendorong supaya bisa segera terealisasi.
Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, akhirnya SGAR yang berlokasi di Mempawah tersebut selesai dibangun. Indonesia akhirnya resmi menginjeksikan bauksit perdana ke Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR).
SGAR Fase 1 ini milik PT Bornea Alumina Indonesia (BAI) yang akan mengolah bauksit menjadi alumina hingga aluminium dan diharapkan nilai tambah dari ekspor bauksit akan lebih besar dari sebelumnya. Diperkirakan, nilai tambahnya menembus 16 kali lipat.
Sedangkan proyek SGAR Fase 2 merupakan ekspansi dari Proyek SGAR Fase 1 yang juga akan berlokasi di Mempawah akan memiliki kapasitas produksi alumina hingga sebesar 1 juta ton per tahun dengan target operasi pada 2028.
ADVERTISEMENT
Melalui pengoperasian Proyek SGAR Fase 1 dan Fase 2, produksi alumina domestik akan meningkat menjadi sebesar 2 juta ton per tahun dengan penyerapan mineral bijih bauksit hingga mencapai 6 juta ton per tahun.