Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Diteriaki Pembohong, Ronny: Saya Tak Pernah Berjanji, Apalagi Berbohong
29 Oktober 2023 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Ketua DPRD Sintang, Florensius Ronny, merespons video yang beredar terkait dirinya diteriaki pembohong saat menghadiri aksi damai warga Kampong Seberang, Kecamatan Sintang, Sabtu, 28 Oktober 2023. Dalam aksi damai, massa menuntut perbaikan jalan dan jembatan di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Ronny menegaskan bahwa dirinya tidak pernah membuat janji dengan warga Kampong Seberang, apalagi sampai berbohong terkait pembangunan.
“Saya bukan membela diri, bukan juga membenarkan diri. Seingat saya, saya belum pernah berjanji terkait pembangunan jalan atau perbaikan jalan menuju Keraton Sintang,” kata Ronny.
“Makanya saya sedikit kaget ketika diteriaki pembohong. Karena pembohong itu artinya kita pernah berjanji sesuatu tapi tidak ditepati. Tapi saya selaku Ketua DPRD maupun secara pribadi belum pernah berjanji terkait jalan tersebut,” tegasny.
Terkait pembangunan jalan dari ujung jembatan Kapuas sampai Keraton Sintang, Ronny mengungkapkan bahwa anggaran sudah masuk perencanaan dan disetujui oleh DPRD Sintang.
“Saya yang memimpin langsung rapat Badan Anggaran bersama seluruh rekan-rekan kemarin malam. Kita sudah menyetujui anggaran untuk pengaspalan jalan sebesar Rp 4 M,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Korlap aksi damai warga Kampong Seberang, Syamsuardi mengatakan bahwa tindakan menyoraki dan meneriaki pembohong saat itu terjadi secara spontan.
“Itu suara masyarakat secara spontan dan bukan arahan kami sebagai korlap. Dalam setiap pertemuan, kami selalu mengingatkan agar aksi yang dilaksanakan jangan mengarah pada individu atau pribadi. Karena ini aksi damai yang tujuannya meminta pembangunan pada pemerintah,” ungkapnya.
“Mengenai beredarnya video di medsos, itu di luar proses yang kami ketahui sebagai korlap maupun pelaksana aksi demo. Itu mungkin sebuah pelintiran orang yang dilarikan ke politik. Padahal aksi damai tidak ada nuansi politik,” tukasnya.