Konten Media Partner

Justice For Yesa: Nora Alexandra Sampai Teteskan Air Mata

5 Desember 2023 16:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nora Alexandra.  Foto: Instagram/@ncdpapl
zoom-in-whitePerbesar
Nora Alexandra. Foto: Instagram/@ncdpapl
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Nora Alexandra angkat bicara terkait kasus kematian Yesa, bocah berusia 7 tahun di Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Lewat video yang diunggahnya di instagram story @noraalexandra, istri Jerinx ini bahkan sampai meneteskan air mata.
ADVERTISEMENT
"Pengin punya anak perempuan, tapi mengadopsi oke. Lantas apa guna atau tujuannya kalau mengadopsi untuk menyiksa anaknya ini, akhirnya meninggal," ujarnya dalam video tersebut, Selasa, 5 Desember 2023.
Menurut Nora Alexandra, tidak ada yang salah dengan jalan adopsi. Menurutnya yang salah adalah ketika anak yang diadopsi itu tidak dirawat dengan baik atau diperlakukan dengan kasar oleh orang tua angkat.
"Jadi pengin punya anak cewek (lalu) mengadopsi. Mungkin ya ini mungkin, ya orang tua angkatnya ada masalah, lagi stres atau lagi banyak pikiran terus anak angkatnya yang jadi pelampiasan. Itu kan gak boleh ya," ucapnya.
"Makanya aku aja disaranin oleh netizen untuk 'kakak adopsi anak aja kalau kakak gak hamil-hamil. Karena aku belum percaya sama diri aku makanya aku gak berani adopsi'," sambungnya sembari menggeleng-gelengkan kepala.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Nora Alexandra larut dalam emosi saat membicarakan kasus yang dialami oleh Yesa. "Aku ngomong kayak gini gemetar loh karena aku belum punya anak. Kalau lihat anak kecil disiksa itu kayak batin atau hati aku gak terima, pengin nangis gitu ya," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Nora Alexandra juga mengajak pengikutnya untuk mengawal kasus tersebut. "Bantulah adek Yesa biar dapat keadilan, kasihan sumpah. Terakhir aku baca berita katanya (Yesa) dicubit pakai tang. Manusia macam apa (pelaku)," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Polres Ketapang telah menetapkan 7 orang sebagai tersangka dalam kasus kematian Yesa. Ketujuh orang tersebut terdiri dari ibu dan ayah asuh Yesa serta lima karyawan toko yang bekerja dengan orang tua asuhnya.
ADVERTISEMENT