Makna Sajian Buah-buahan saat Perayaan Imlek

Jeruk Mandarin. Foto: Shutterstock

Hi!Pontianak - Dalam perayaan Imlek seringkali identik dengan sajian buah-buahan. Tidak asal disajikan, buah-buahan yang disajikan dalam perayaan Imlek memiliki beragam makna dan kepercayaan bagi masyarakat Tionghoa.

Meimei 2019 Kalbar, Novia mengatakan, buah memiliki makna simbolis sebagai pembawa keberuntungan. Sebab itu, saat perayaan Imlek beragam jenis buah banyak disajikan di setiap rumah. Hal tersebut diyakini sebagai simbol keberuntungan, kemakmuran dan kebahagiaan

"Adanya buah-buahan dalam perayaan Imlek sudah ada secara turun menurun. Imlek yang berkaitan dengan makanan seperti buah dan kue keranjang, adalah bentuk rasa syukur manusia atas penciptaan dari langit dan bumi," kata Novia kepada Hi!Pontianak, Senin, 31 Januari 2022.

Ada beberapa buah yang dianggap masyarakat Tionghoa akan membawa keberuntungan sepanjang tahun. Salah satunya buah jeruk mandarin yang dipercayai ketika buah tersebut dibagikan ke sanak keluarga saat Imlek maka rezeki akan terus bertambah.

Tak hanya sampai itu, jika menyajikan buah jeruk yang memiliki tangkai dan daun akan melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran yang akan selalu tumbuh.

"Bagi masyarakat Tionghoa, jeruk mandirin itu artinya buah pembawa rezeki. Nah, untuk sajiannya kenapa selalu ada saat perayaan Imlek karena buah jeruk melambangkan sesuatu yang segar dan manis dalam menyambut perayaan Imlek, menjadi simbol untuk lebih semangat dalam menyambut tahun yang baru," ungkapnya.

Selain, jeruk mandarin, buah apel yang kaya serat ini wajib pula disajikan sebab menjadi simbol keberuntungan dan kekayaan, karena dulu buah apel dinilai sebagai buah yang mahal dan mewah.

"Yang jelas, adanya buah-buahan adalah wujud rasa syukur. Dipilih yang manis-manis supaya kehidupan ke depan manis dan lebih baik," pungkasnya.