Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
MPLS SMAN 1 Sekadau, PWI Ajak Siswa Bijak Bermedsos
11 Juli 2024 21:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Sekadau - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sekadau mengajak siswa SMA Negeri 1 Sekadau bijak menggunakan media sosial (medsos). Hal ini disampaikan Ketua PWI Kabupaten Sekadau, Dina Mariana, dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Negeri 1 Sekadau, pada Kamis, 11 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya, Dina menyebut media sosial bak pisau bermata dua. Ada sisi sisi positif dan negatifnya. Untuk itu, perlu kebijaksanaan dalam penggunaannya.
"Media sosial, selain berfungsi sebagai sarana informasi dan komunikasi secara cepat, tapi juga memiliki dampak negatif. Sudah banyak kasus-kasus yang terjadi seperti kekerasan, tayangan-tayangan dewasa, dan lain sebagainya," kata Dina.
Dina juga menyoroti penggunaan kata-kata kasar berbalut tren kekinian yang kerap digunakan oleh gen z, khususnya para pelajar. Ia juga mengingatkan pentingnya untuk saling menghormati dan menjaga sopan santun.
"Kita sering kali mengikuti tren-tren kekinian, termasuk bahasa. Kita ingin terlihat gaul, tapi kita ndak tahu arti dari kata atau bahasa yang kita gunakan. Bisa saja kata yang kita gunakan itu ternyata berkonotasi negatif. Nah, ini harus kita perhatikan," ucap Dina.
ADVERTISEMENT
"Mungkin juga maksudnya bercanda, tapi bisa saja yang mendengarnya tidak menganggap itu sebagai candaan. Maka pergunakanlah bahasa yang baik," timpalnya.
Selain itu, Dina juga mengingatkan para siswa tentang bahaya hoaks. Apalagi, sebagian besar para pelajar telah menggunakan media sosial. Dina pun menegaskan pentingnya etika bermedia sosial.
"Tips bijak bermedia sosial, pilih konten yang mau dibaca atau ditonton, batasi konten negatif, ikuti hanya teman terdekat dan tepercaya, hati-hati menyebarkan berita atau informasi yang belum jelas kebenarannya, dan batasi penggunaan media sosial," tuturnya.