Konten Media Partner

Peradaban Kota Melalui Sungai Kapuas Diartikulasikan dalam Pameran Kulu Kile'

25 Juli 2024 15:22 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung saat mencoba permainan di Pameran Kulu Kile'. Kurator Pontianak gelar Pameran Kulu Kile yang mengartikulasikan peradaban Kota Pontianak melalui Sungai Kapuas. Foto: Ferla Putri Mastura/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung saat mencoba permainan di Pameran Kulu Kile'. Kurator Pontianak gelar Pameran Kulu Kile yang mengartikulasikan peradaban Kota Pontianak melalui Sungai Kapuas. Foto: Ferla Putri Mastura/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pameran Kulu Kile' yang digelar mulai 24 Juli hingga 4 Agustus 2024 ini sengaja dibuat untuk mengartikulasikan peradaban Kota Pontianak melalui Sungai Kapuas. Pameran yang berlokasi di Lantai 2 Pasar Tradisional Purnama di Jalan Purnama 1, Pontianak, Kalimantan Barat menghadirkan kurator ruangrupa dan Susur Galur.
ADVERTISEMENT
"Kulu Kile', terminologi bahasa dari masyarakat melayu Pontianak, khususnya yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Kapuas, yang berarti pergeseran, pergerakan, dan perpindahan. Presentasi ini mengajak kita untuk melihat kembali potensi kehadiran ruang sosial-ekonomi di sekitar Sungai Kapuas yang disampaikan lewat gagasan artistik," jelas Kurator Pelaksana, Gusti Endah.
Pameran ini menampilkan presentasi hasil lokakarya praktik spasial 'Sisir Hilir' yang sudah diadakan pada 4 hingga 5 Juni 2024 yang lalu. Melalui presentasi ini, tiga kelompok peserta lokakarya 'Sisir Hilir' bersama kolaborator lintas disiplin seni melakukan inisiasi untuk memperkuat praktik-praktik kreatif yang mengartikulasikan kembali warisan peradaban kota melalui Sungai Kapuas.
Seniman yang ikut meramaikannya antara lain: Arief Setiawan, Dastin Faiz Pordadi, Rian Nurohman, Ryan Aditia, Diaz Cahya Anugrah, Gabriella Flavia Mamuraja, Muhammad Ozi Trianda, Evinka Zahra, dan Sasandra Ahsya Tiara.
ADVERTISEMENT