Konten Media Partner

Ramai Kasus Keracunan Ciki Ngebul, Dinkes Pontianak Tingkatkan Pengawasan

14 Januari 2023 14:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ciki ngebul. Foto: Manustart/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciki ngebul. Foto: Manustart/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Jajanan kekinian, chiki ngebul kini masuk dalam pengawasan Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Hal tersebut tertuang dalam surat edaran Dinkes Kota tentang Pengawasan Makanan Chiki Ngebul yang ditujukan kepada seluruh UPT Puskesmas se-Kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
Dalam Surat Edaran (SE) tersebut, Dinkes Kota Pontianak mengimbau kepada Kepala UPT Puskesmas se-Kota Pontianak untuk melakukan pengawasan penjualan jajanan ciki ngebul di wilayah binaan puskesmas.
"Dengan ini kami mengimbau kepada Kepala UPT Puskesmas sekota Pontianak untuk melakukan pengawasan terhadap penjualan makanan chiki ngebul yang menggunakan nitrogen cair di wilayah bina puskesmas dan jika ditemukan segera melapor ke Dinas Kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, dr. Saptiko, belum lama ini.
Kemudian Kepala UPT Puskesmas juga diminta untuk berkoordinasi dengan sekolah untuk melakukan pemantauan penjualan ciki ngebul di lingkungan sekolah. Kemudian, memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dampak negatif mengkonsumsi ciki ngebul.
Ilustrasi ciki ngebul. Foto: goffkein.pro/Shutterstock
Sebagai informasi, chiki ngebul merupakan jajanan kekinian yang banyak dijual dan dicari karena keunikannya. Saat dikonsumsi, chiki ngebul dapat mengeluarkan asap yang berasal dari nitrogen cair atau liquid nitrogen yaitu nitrogen yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah.
ADVERTISEMENT
Kementerian kesehatan (Kemenkes) RI telah membeberkan sejumlah dampak negatif mengkonsumsi ciki ngebul. Dijelaskan bahwa penggunaan dan penambahan nitrogen cair pada makanan pangan siap saji yang berlebihan dan dikonsumsi jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Di antaranya radang dingin, luka bakar atau cold burn pada jaringan kulit, tenggorokan terasa seperti terbakar, bahkan dapat terjadi kerusakan internal organ. Hal ini disebabkan oleh suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh dalam waktu yang panjang.
Selain itu, menghirup uap asap nitrogen dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang cukup parah.