Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Tega! Driver Ojol Ini Ditipu, Belanja Rp 215 Ribu Isinya Sampah dan Palu
13 September 2021 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Seorang driver ojek online di Pontianak ditipu dengan orderan fiktif. Ia mendapat order dengan pembelanjaan barang senilai Rp 215 ribu. Namun setelah dibeli dan hendak diantarkan, sang penerima tak kunjung mengambil barang tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat diwawancarai Hi!Pontianak, Senin, 13 September 2021, pria asal Pontianak tersebut mengatakan, bahwa pada Minggu malam, 12 September 2021, ia mendapat orderan untuk berbelanja alat bantu pernafasan atau nebulizer, seharga Rp 215 ribu. Dia diminta untuk mengantarkan barang tersebut ke Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak.
“Awalnya pemesan mengaku sebagai penerima, minta talangkan (dibayarkan dulu) alat nebu (nebulizer) sebesar Rp 215 ribu, dan antar ke RS Universitas Tanjungpura. Barangnya disuruh ambil di Gang Kodrat. Dia bilang orangnya sudah nunggu dari tadi, sampai berjalan ke depan gang,” jelasnya, Senin, 13 September 2021.
Setelah mengambil barang, dan menalangkan pembayaran barang tersebut, driver ojol yang enggan namanya disebutkan ini, langsung mengantar barang tersebut ke lokasi, sesuai titik pengantaran. Namun setelah sampai di lokasi, penerima tak kunjung datang, dan tak bisa dihubungi.
ADVERTISEMENT
“Setelah itu, saya ambil barangnya yang terbungkus di dalam dus, lalu pergi antar. Sampai di RS, saya telepon tidak dapat terhubung,” ucapnya.
Saat dibuka, barang tersebut berisi tas, boneka bekas yang tak digunakan lagi. Di dalam kardus tersebut juga ditemukan palu sebagai pemberat.
“Saya cek barangnya terdapat isi, segala tas, boneka yang sudah tidak terpakai, seperti barang-barang yang sudah dibuang, dan ada palu sebagai pemberatnya,” paparnya.
Hingga saat ini, nomor penerima tak dapat dihubungi untuk mengambil barang tersebut. Sementara dari pihak pengirim, kata dia, hanya mengatar ke depan gang saja, sehingga sulit ditemukan alamat asli pengirim.
“Cuma ada nomor penerima, soalnya yang menghubungi untuk ambil barangpun yang penerima, jadi ndak ada nomor yang ngirimnya. Ditelepon nomor penerima pun tak diangkat, sampai sekarang. Pengirimnya tadinya nunggu di depan gang saja, bukan di rumah pengirimnya,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga berharap kepada para seluruh driver ojek online, dapat lebih berhati-hati atas kejadian tersebut. Hingga saat ini ia hanya menceritakan peristiwa tersebut ke media sosial.
“Saya hanya bagi cerita ke media sosial, hanya mau kasih tahu saja, agar lebih hati-hati buat para ojol yang lain. Jangan ada lagi kejadian seperti ini, cukup saya yang ngalaminya,” pungkasnya.