Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Tim Sterad Monitoring Program Optimasi Lahan di Mempawah
22 Juni 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Tim Wasmonev Staf Teritorial TNI Angkatan Darat (Sterad) meninjau lokasi program Optimasi Lahan (Oplah) di wilayah Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Jumat, 21 Juni 2024.
ADVERTISEMENT
Kedatangan Tim Wasmonev Sterad di Makodim 1201/Mph disambut langsung Dandim 1201/Mph, Letkol Inf Benu Supriyantoko, serta turut hadir Pj Bupati Mempawah, Ismail.
Ketua Tim Wasmonev Sterad, Kolonel Inf Yulius Ida Bagus Suselo, mengatakan peninjauan ke lokasi Oplah ini guna memastikan program dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
“Kami ingin memonitoring dan evaluasi pekerjaan optimasi lahan di wilayah Kabupaten Mempawah ini secara langsung, agar semuanya berjalan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan,” ungkapnya.
Sementara itu menurut Dandim 1201/Mph, Letkol Inf Benu Supriyantoko, dengan adanya pengawasan program tentu dapat memberikan masukan dan perbaikan untuk Kodim 1201/Mph dalam melaksanakan program Oplah dan pompanisasi.
Dandim mengatakan program Oplah di Kabupaten mempawah pengerjaannya sedang berlangsung di bawah pengawasan langsung olehnya.
ADVERTISEMENT
“Peningkatan perekonomian di bidang Pertanian melalui optimasi lahan rawa di Kabupaten Mempawah di bawah pengawasan langsung saya, sesuai dengan perjanjian kontrak kerja antara Distan Kabupaten Mempawah dengan Kodim 1201/Mph," ujarnya.
Diharapkan dengan adanya program Oplah, ke depan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Mempawah semakin bersinergi dengan Kodim 1201/Mph dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Program Oplah dan pompanisasi ini merupakan program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan agar negara terhindar dari krisis pangan nasional yang dapat mengancam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang kita cintai bersama," pungkas Dandim.