Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hobi Fotografi Untuk Selamatkan UMKM Daerah Dikala Pandemi
28 Oktober 2020 20:52 WIB
Tulisan dari Hizwa Naufal Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adalah Muhammad Ali Maftuh (22), salah satu mahasiswa yang juga menggeluti hobi ini sejak ia duduk dibangku SMA, selain menjadi pekerjaan sampingan yang sudah membawanya di beberapa negara. Negara yang pernah ia kunjungi adalah Singapura, dan Malaysia. Ia memenangkan beberapa penghargaan sebagai hadiah dan juga sudah mendapatkan sertifikat Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Berbekal tabungan yang dikumpulkan semenjak Kelas 10, ia awalnya hanya iseng membeli kamera body only, kemudian ia meminjam lensa kepada temannya yang memiliki merek yang sama. Pada 2016, ia mengandalkan kemampuan seadanya untuk objek foto. “Dulu, saya mulai hanya membeli body kameranya saja, kemudian saya mengajak teman-teman saya untuk berfoto. Dari situ saya tahu banyak mengenai fotografi, kemudian saya juga mempunyai rekan baru dari hobi tersebut,” ujar Maftuh.
ADVERTISEMENT
Kemudian setelah adanya pandemi ini, selama 3 bulan pertama Maftuh mengaku menggunak, dan juga daerahan uang tabungan hasilnya memotret pada bulan-bulan sebelumnya. “Pada 3 bulan pertama saya memakai uang yang saya tabung hasil memotret di beberapa acara pernikahan, acara perusahaan, dan juga katalog produk. Selama 3 bulan itu, tidak hanya saya yang mengeluh, tetapi teman-teman saya yang mempunyai hobi yang sama bahkan juga menjadikan hobi ini sebagai pekerjaan tetap,” ujar Mahasiswa asal Bojonegoro ini.
Ia menuturkan, selama pandemi itu panggilan jasa fotografi sangat sepi dikarenakan himbauan pemerintah yang tidak memperbolehkan menyelenggarakan acara yang mendatangkan masa yang banyak. “Sebenarnya bukan hanya saya yang punya jasa fotografi saja yang mengeluh, tetapi juga teman-teman saya yang bekerja sebagai wedding organizer juga merasakan hal yang sama. Sama-sama mengeluh bagaimana cara bertahan hidup selama pandemi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesibukannya sebagai pekerja lepas dari hobi yang ditekuninya, ia merasa sangat berbeda ketika pandemi ini datang. Karena pandemi, beberapa klien yang sudah menyetujui untuk menggunakan jasa fotografinya terpaksa harus dibatalkan. Kemudian, ia mendapatkan informasi bahwa ada program dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali hidup dan mempertahankan ekonomi di Bojonegoro. Mendengar kabar itu, ia menjadi sedikit tenang dikarenakan akan ada pundi-pundi rupiah setelah 3 bulan tidak mendapatkan pemasukan.
“Dalam program ini, saya mengajak teman-teman fotografer yang lain untuk ikut membantu. Karena selain mendapatkan pemasukan, hal ini juga dapat mengasah kreativitas mereka setelah beberapa waktu tidak ada kegiatan,” jelas Maftuh.
Program tersebut berisi tentang UMKM yang belum mampu untuk mempromosikan dan memvisualisasikan produknya untuk dipasarkan kepada masyarakat luas. Ia sendiri berafiliasi dengan beberapa produk UMKM yang juga terlahir karena terkena imbas Putus Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, mereka mempunyai visual yang bagus untuk dibagikan kepada masyarakat agar mereka membeli produk mereka. “Saya membuat foto produk, desain kemasan untuk UMKM tersebut. Agar promosi berhasil maka harus diberi sentuhan yang bagus dan ciamik. Memang tidak seberapa, tetapi yang pasti saya sangat senang karena dapat membantu mereka untuk tetap produktif meskipun pada situasi pandemi seperti ini,” tambahnya.