Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Cara Mengembalikan Akun Telegram yang Di-banned
24 Januari 2024 13:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak pengguna Telegram mengalami masalah ketika hendak mengaktifkan kembali akun mereka. Bisa jadi akun tersebut telah di-banned.
ADVERTISEMENT
Penyebab akun Telegram di-banned tentu beragam. Namun, kamu tidak perlu khawatir, karena akun tersebut masih bisa dikembalikan.
Penyebab Akun Telegram Di-banned
"Banned" merupakan istilah yang sering digunakan dalam konteks interaksi media sosial , merujuk pada tindakan sistem untuk memasukkan pengguna ke dalam daftar hitam yang telah melanggar etika atau pedoman tertentu pada platform tersebut.
Beberapa faktor dapat menyebabkan nomor Telegram terkena banned, di antaranya:
1. Pelanggaran Aturan Penggunaan
Salah satu alasan umum nomor Telegram di-banned adalah pelanggaran aturan penggunaan aplikasi ini. Contohnya adalah pengiriman pesan spam , penyebaran konten yang tidak pantas, atau perilaku tidak sesuai aturan lainnya.
Telegram memiliki pedoman ketat, dan pelanggaran terhadap aturan ini bisa berakibat pada pemblokiran akun. Dengan begitu, akun akan terkena ban dan tidak bisa lagi masuk ke aplikasi Telegram.
ADVERTISEMENT
2. Penggunaan Bot atau Skrip Otomatis
Mengutip laman MediaSosialku, Telegram melarang penggunaan bot atau skrip otomatis. Akun yang menggunakan bot bisa berujung pemblokiran. Maka dari itu, sebaiknya hindari pemakaian bot karena dapat mengganggu kenyamanan pengguna lain.
3. Aktivitas yang Mencurigakan
Akun dapat di-banned apabila terlibat dalam aktivitas yang dianggap mencurigakan, seperti pengiriman pesan dalam jumlah besar dalam waktu singkat atau mengundang banyak anggota ke grup secara tiba-tiba. Telegram dapat menganggap ini sebagai aktivitas mencurigakan dan memutuskan untuk melakukan ban pada akun kamu.
4. Laporan dari Pengguna Lain
Pengguna Telegram memiliki opsi untuk melaporkan akun yang dianggap mencurigakan atau melanggar aturan. Jika ada laporan yang cukup tentang akun tertentu, Telegram mungkin akan menyelidiki dan mengambil tindakan pemblokiran.
ADVERTISEMENT
Cara Mengatasi Nomor Telegram yang Di-banned
1. Menghubungi Email Telegram
Langkah pertama yang dapat diambil adalah menghubungi layanan pelanggan Telegram. Dengan menjelaskan situasi secara jelas dan akurat, tim dukungan dapat membantu memahami alasan di balik pemblokiran dan membantu proses pemulihan.
Pengguna bisa mengirim email ke email Support Telegram dan menjelaskan situasi yang terjadi pada akun yang di-banned. Berikut caranya:
Saat menulis surat pengaduan, pastikan kamu menjelaskan detail bahwa kamu sudah melakukan tindakan pelanggaran dan meminta Telegram untuk mempertimbangkan kembali agar akun bisa di-unbanned. Setelah mengirim email, beri waktu untuk tim bantuan menyelesaikan masalah yang terjadi.
ADVERTISEMENT
2. Mengisi Formulir Bantuan Telegram
Selain itu, Telegram menyediakan laman bantuan dan pengaduan di tautan https://telegram.org/support?setln=id . Pengguna yang akunnya di-banned, hanya perlu memberi keterangan soal kendala yang dihadapi, alamat email, dan nomor telepon yang terdaftar.
Setelah terkirim maka kamu tinggal menunggu balasan apakah Telegram menyetujui pembatalan banned sehingga kamu bisa menggunakan nomor tersebut kembali.
Apabila disetujui, kamu bisa login seperti biasa. Namun, apabila pengajuan kamu ditolak, coba kembali untuk menemukan solusi lain. Atau ganti nomor dan buat akun baru supaya bisa masuk lagi ke Telegram.
Cara Mencegah Nomor Telegram Di-banned
Setelah mendapatkan kembali akses ke akun Telegram, sangat penting untuk menerapkan tindakan pencegahan agar masalah serupa tidak terulang. Hindari melanggar aturan penggunaan Telegram dan selalu menjaga keamanan akun dengan mengganti kata sandi secara berkala.
ADVERTISEMENT
Dengan mengambil langkah-langkah ini, pengguna dapat meminimalkan risiko pemblokiran dan tetap menikmati pengalaman menggunakan Telegram secara aman dan sesuai aturan.
(SLT)