Konten dari Pengguna

Psikologi Perkembangan: Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia?

humairoh azzahra
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
27 Oktober 2024 1:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari humairoh azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto berasal dari dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto berasal dari dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Setiap makhluk hidup tentu mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan hadir secara beriringan dalam membentuk suatu individu. Pertumbuhan memiliki fase akhirnya pada diri makhluk hidup, berbeda dengan perkembangan yang terus berubah tanpa fase akhirnya. Pada manusia, pertumbuhan merujuk pada perubahan fisik yang dapat diukur secara pasti. Sementara itu, perkembangan lebih merujuk pada perubahan mental dan kognitif.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sifatnya, pertumbuhan memiliki sifat kuantitatif, konkret, dan tidak dapat kembali pada bentuk semula. Sedangkan, perkembangan memiliki sifar kualitatif, abstrak, dan dapat kembali pada bentuk semula karena beberapa faktor. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi memiliki bentuknya masing-masing dan fungsinya masing-masing terhadap diri manusia.
Menurut Soetjiningsih, fase pertumbuhan manusia dibagi atas lima fase. Fase pertama adalah fase prenatal yang dibagi lagi atas masa embrio dan masa janin. Fase kedua adalah fase pascanatal yang dibagi menjadi neonatal dini (0-7 hari), neonatal lanjut (8-28 hari), masa bayi awal (1-12 bulan), dan masa bayi akhir (1-2 tahun). Fase selanjutnya adalah fase prasekolah yang dibagi atas prasekolah awal (2-3 tahun) dan prasekolah akhir (4-6 tahun). Kemudian, seseorang akan masuk masa sekolah atau fase pubertas yang berkisar antara 10-20 tahun.
ADVERTISEMENT
Lalu, menurut Havighurst, fase perkembangan manusia dirinci menjadi empat tahap. Tahap pertama adalah masa bayi yang meliputi perkembangan indera tubuh. Tahap kedua adalah masa anak-anak yang meliputi perkembangan keterampilan fisik dan dorongan mental. Tahap ketiga adalah masa remaja yang meliputi perkembangan kesadaran emosional. Serta tahap keempat adalah masa dewasa yang merupakan tahap akhir perkembangan.
Adapun menurut Piaget, ia juga berpendapat bahwa terdapat empat tahap perkembangan. Pertama, tahap sensorimotor (0-2 tahun) yang berupa perkembangan refleks tubuh. Kedua, tahap praoperasional (2-7 tahun) yang berupa perkembangan awal kerja otak. Ketiga, tahap operasional konkret (7-11 tahun) yang berupa perkembangan kemampuan penalaran logika. Keempat, tahap operasional formal (11 tahun ke atas) yang berupa perkembangan kamampuan perencanaan atas hal-hal abstrak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat pula perkembangan psikomotorik pada diri manusia. Perkembangan psikomotorik dibagi atas psikomotorik halus dan psikomotorik kasar. Terdapat tujuh kategori aspek psikomotorik, yaitu, peniruan, kesiapan, proses awal, mekanisme, respons tampak kompleks, adaptasi, dan penciptaan. Perkembangan psikomotorik sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni, keluarga, lingkungan, nutrisi, kemampuan emosional, jenis kelamin, kesehatan, pertumbuhan otot, serta pertumbuhan saraf.
Itu dia sedikit penjelasan mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan manusia beserta pembagiannya. Tentu, patokan-patokan di atas adalah bersifat perkiraan yang diambil dari data rata-rata. Sedangkan dalam kenyataannya, tidak menutup kemungkinan akan adanya perbedaan dalam pertumbuhan dan perkembangan tiap individu. Namun sekiranya, dengan memahami tahapan yang telah dipaparkan oleh para ahli, mampu menjadi acuan dalam melihat keterlambatan yang mungkin terjadi.
ADVERTISEMENT