Konten dari Pengguna

Mengulik Teknologi dan Paradigma Film “TROLL”

I Dewa Ayu Sukma Advaita Maheswari
Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta
19 Oktober 2024 3:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Dewa Ayu Sukma Advaita Maheswari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Youtube Netflix
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Youtube Netflix
ADVERTISEMENT
Teknologi CGI Industri Film
Film merupakan gambar yang bergerak atau motion pictures dengan tambahan narasi atau cerita. Film sendiri dapat digunakan sebagai sarana untuk menyajikan pesan guna berkomunikasi dengan khalayak menggunakan beragam medium (Astuti, 2022).
ADVERTISEMENT
Saat ini, dunia perfilman telah berkembang dengan pesat dan telah menggunakan berbagai teknologi terbaru sehingga pengalaman yang diberikan akan terasa semakin nyata dan mendalam, baik secara visual, editing, maupun secara audio. Beberapa teknologi yang kini digunakan secara masif dalam industri perfilman adalah CGI atau Computer Generated Images.
CGI merupakan salah satu teknologi yang telah berkembang pesat dan berguna untuk meningkatkan kualitas animasi 3D dalam industri film dan game. CGI juga mampu memperluas kreativitas animator dan pembuat film (Yasa & Pratistha, 2024).
Salah satu film yang menggunakan CGI dalam produksinya adalah film Troll (2022). Film ini merupakan film yang diproduksi di Norwegia yang disutradarai oleh Roar Uthaug.
Sinopsis
Film ini berkisah mengenai sosok makhluk mitologi, Troll, yang terbangun di perbukitan Dovre, Norwegia akibat perusakan bukit di sana. Troll yang terbangun berjalan menuju ibu kota Norwegia, sehingga Nora Tidemann (Ine Marie Wilmann), ayahnya, Tobias Tidemann (Gard B. Eidsvold) dan Andreas Isaksen (Kim Falck) harus mencari cara untuk menghentikan Troll.
ADVERTISEMENT
Nora sendiri merupakan seorang ahli paleontologi yang tidak percaya dengan makhluk mitologi, sedangkan ayahnya percaya bahwa Troll adalah makhluk yang hadir di bumi. Hingga akhirnya, pengalamannya melihat Troll yang terbangun dari tidurnya membuat Nora percaya.
Paradigma Film "TROLL"
Jika dikaji berdasarkan paradigma film, film ini termasuk ke dalam paradigma kritis yang mana film ini mengangkat mengenai realitas sosial yang terbentuk dari kekuatan sosial, budaya, dan politik rakyat Norwegia, yaitu Troll. Realitas sosial merupakan sesuatu yang semu dan terbentuk oleh proses sejarah, kekuatan sosial, budaya dan ekonomi politik (Astuti, 2022).
Bagaimana film ini dikatakan sebagai paradigma kritis? Troll merupakan makhluk mitologi dari rakyat Norwegia atau Swedia. Dalam film ini, Troll yang tengah tertidur di perbukitan di Norwegia terbangun oleh adanya pembangunan yang merusak perbukitan di sana, hal ini menunjukkan keterkaitan konteks sosial, budaya, dan politik di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Hubungan antara manusia dan alam ditunjukkan dalam film, baik dari karakter utama yang memiliki kaitan erat dengan alam, atau bagaimana elemen sejarah dan mitologi ditunjukkan akibat adanya kekuasaan politik.
TROLL: Simbol dan Realitas Kehidupan Masyarakat Skandinavia
Troll muncul sebagai mitologi Nordik dan cerita rakyat Skandinavia. Troll kerap digambarkan sebagai makhluk besar menyeramkan yang tinggal di dalam gua atau daerah pegunungan terpencil yang jauh dari peradaban manusia. Mereka dianggap setua zaman batu dan dekat dengan unsur kekuatan ilmu sihir.
Troll hadir sebagai lambang dari alam liar dari tanah Skandinavia seperti gunung, hutan, dan gua, atau tempat-tempat yang jauh dari kontrol manusia. Dalam masyarakat Skandinavia, Troll menjadi simbol dari kekuatan alam yang tidak dapat dijinakkan sehingga alam harus dihormati.
ADVERTISEMENT
Sama seperti Troll yang kerap dianggap menakutkan, bagi masyarakat Skandinavia, alam memiliki kekuatan yang sama menakutkannya dan di luar pemahaman manusia.
Selain sebagai simbol alam, Troll juga menjadi simbol bagi ketakutan terhadap unknown, atau sesuatu yang tidak dikenal. Lindow dalam bukunya yang berjudul Trolls: An Unnatural History menyatakan, Troll menjadi cerminan ketakutan terhadap kekuatan luar atau perbedaan budaya. Dalam realitas masyarakat dapat dikatakan sebagai ketakutan terhadap orang asing atau perubahan sosial.
Selain menjadi simbol rakyat Skandinavia, ternyata Troll menjadi bagian penting dari identitas budaya Skandinavia. Troll menjadi makhluk mitologi yang unik bagi masyarakat Skandinavia. Bahkan, di Norwegia, Troll menjadi simbol identitas lokal dan warisan budaya.
Kekuatan Troll sebagai makhluk yang hidup di alam liar dan sering berkonflik dengan peradaban manusia juga digunakan menjadi cara rakyat untuk melantangkan kritik pada modernitas karena kerap merusak harmoni antara manusia dan alam, seperti adanya eksploitasi lingkungan dan industrialisasi.
ADVERTISEMENT
Fun Fact Film “TROLL”
Setelah kita mengulas penggunaan teknologi, paradigma, dan hubungan makhluk mitologi Troll dengan realitas kehidupan rakyat Skandinavia, sekarang kita akan masuk ke bagian fakta-fakta unik film Troll!
Ternyata, film Troll (2022) hanya tayang eksklusif di Netflix, lho! Film ini masuk ke dalam kategori genre action, fantasy, dan adventure. Sejak tayang di Netflix, yaitu pada tanggal 1 Desember 2022, film ini diakumulasikan mendapat lebih dari 128 juta jam tayang, sehingga menjadikannya sebagai salah satu film tak berbahasa Inggris yang populer di Netflix.
Selain tak menggunakan Bahasa Inggris, film ini juga memiliki nilai kekeluargaan yang erat antara ayah dan anak. Dalam beberapa scene, ditunjukan bagaimana Nora dan ayahnya bertengkar karena perbedaan keyakinan yang mereka miliki, namun mereka harus bersatu untuk menghadapi Troll. Film ini menayangkan petualangan ayah dan anak yang sangat dekat.
ADVERTISEMENT
Film ini menjadi nominasi dalam Location Managers Guild International Awards (LMGI) pada tahun 2023 dalam kategori Outstanding Locations in a Contemporary Film. Memang, film ini menunjukkan alam Norwegia yang wah banget!
Nah, gimana? Penjelasan di atas cukup untuk yakinin kamu untuk nonton film Troll (2022) atau kamu malah jadi penasaran mengenai teknologi dan paradigma yang ada pada industri film?