Konten dari Pengguna

Janji Mengalir, Realisasi Tersendat: Menagih Kepedulian Politikus Pada Isu Air

I Gusti Ngurah Krisna Dana
Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Warmadewa
2 Desember 2024 10:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Gusti Ngurah Krisna Dana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah hingar-bingar Pilkada Serentak 2024 yang penuh dengan baliho warna-warni dan janji-janji manis para kandidat, kini saatnya kita, rakyat biasa, mengingatkan para pemenang untuk membuktikan bahwa janji bukan sekadar kata-kata indah di atas podium. Salah satu isu yang selalu menarik untuk dibahas, tapi sering terlupakan begitu pesta demokrasi selesai, adalah pengelolaan air. Ya, air—sesuatu yang kita pakai setiap hari tapi kerap dipandang sebelah mata dalam politik.
ADVERTISEMENT

Air: Sumber Kehidupan yang Jadi Sumber Masalah

Dalam debat-debat Pilkada 2024 yang baru usai kemarin, banyak politikus berbicara soal akses air bersih, irigasi yang lebih baik, hingga pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Namun, setelah pemilu selesai, isu ini mungkin saja sering tenggelam, kalah bersaing dengan agenda yang lebih “seksi” seperti pembangunan jalan tol atau pusat perbelanjaan. Padahal, masalah air adalah jantung kehidupan masyarakat, terutama di daerah pedesaan yang bergantung pada pertanian.
Tidak jarang kita mendengar berita tentang desa yang kesulitan air bersih atau petani yang gagal panen karena saluran irigasi rusak. Ironisnya, solusi yang dijanjikan sering kali berhenti pada level kebijakan dengan sedikit implementasi nyata. Akibatnya, rakyat lagi-lagi harus bersabar, menunggu janji yang entah kapan ditepati.
ADVERTISEMENT
Lalu, kita mungkin sempat terpikir bahwa mengapa pengelolaan air itu harus diangkat ? Hal ini mungkin saja terjadi karena pengelolaan air sebenarnya adalah isu yang sangat politis. Pertama, tentu saja karena air adalah sumber daya yang terbatas. Ketika pemerintah daerah mulai membahas distribusi air, pertanyaan tentang siapa yang mendapat akses lebih dulu—masyarakat atau korporasi—menjadi sangat relevan. Tidak jarang, konflik muncul ketika pemerintah lebih memprioritaskan sektor industri daripada kebutuhan masyarakat lokal.
Kedua, dalam banyak kasus, pengelolaan air menjadi arena politik transaksional. Contoh paling sederhana, proyek pembangunan infrastruktur air sering kali menjadi alat untuk menarik dukungan politik atau memperkuat jaringan kekuasaan. Proyek ini sering dipenuhi kepentingan berbagai pihak yang ujung-ujungnya hanya menguntungkan segelintir orang. Melihat fenomena tersebut, lalu apakah kita pantas untuk menagih janji para politikus yang menaruh perhatian pada isu air ? Serta apa yang bisa kita lakukan?
ADVERTISEMENT

Sebuah Tugas Berat

Menagih janji politik mungkin terdengar seperti tugas berat, tapi bukan berarti tidak mungkin. Salah satu cara paling sederhana adalah melalui keterlibatan aktif dalam diskusi publik dan forum warga.
Masyarakat harus berani bertanya kepada para pejabat terpilih tentang langkah konkret mereka dalam mewujudkan janji soal pengelolaan air. Transparansi dalam anggaran dan implementasi proyek layaknya isu selain isu air juga harus terus didorong.
Media sosial juga bisa menjadi alat ampuh untuk mengawasi kinerja para pejabat. Dengan teknologi, suara rakyat lebih sulit diabaikan. Tag mereka, beri komentar, atau bahkan buat petisi jika janji mulai terasa seperti angin lalu dengan harapan akan di notice oleh si pemilik akun tersebut.
ADVERTISEMENT
Kita harus tetap optimis dalam menjaga harapan agar isu air menjadi perhatian para politikus serta pejabat-pejabat yang lahir dari gelaran pesta demokrasi 2024. Pilkada serentak adalah kesempatan bagi daerah untuk memiliki pemimpin yang benar-benar peduli pada kebutuhan masyarakat, termasuk soal air. Namun, harapan ini harus diiringi dengan pengawasan dan kritik yang konstruktif. Jangan biarkan janji politik soal air hanya menguap begitu saja.
Air mungkin terlihat sederhana, tapi jika komoditas ini mulai bermasalah maka dampaknya akan sangat luar biasa. Mari pastikan bahwa para politikus tidak hanya pintar berbicara, tetapi juga mampu bertindak nyata untuk kesejahteraan rakyat. Kita tidak hanya menagih janji; kita menjaga masa depan. Karena air adalah kehidupan, dan kehidupan adalah hak kita semua.
Illustrasi Air, Photo by <a href="https://unsplash.com/@mr_alexandre?utm_content=creditCopyText&utm_medium=referral&utm_source=unsplash">Alexandre Lecocq</a> on <a href="https://unsplash.com/photos/black-and-brown-faucet-v-8o8vGMg3s?utm_content=creditCopyText&utm_medium=referral&utm_source=unsplash">Unsplash</a>