Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Dinamika Lapangan Kerja dan Kampus Merdeka
18 Oktober 2024 15:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ida Farida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir akhir ini dunia lapangan kerja telah mengalami perubahan yang signifikan. Menurut laporan Fisipol UGM (2023) sejak pandemi, sebanyak 22% orang mengaku memilih bekerja dari rumah, dan 32% memilih pekerjaan digital. Fenomena di atas menunjukka bahwa munculnya dinamia baru dalam dunia lapangan kerja yang mulai didominasi oleh internet. Menurut laporan tersebut ada tiga hal yang mendorong lahirnya tren baru dalam dunia lapangan kerja saat ini dan di masa depan yaitu disrupsi, adaptasi teknologi, dan transformasi kerja.
ADVERTISEMENT
Selain itu menurut peneliti SOREC UGM, Odan Ardi Artosa (2023), tranformasi teknologi, perubahan iklim, dan pandemi COVID-19 menjadi bagian dari lahirnya perubahan besar dalam industry lapangan kerja karena merubah cara hidup manusia, mulai dari cara bekerja, beraktivitas, dan berinteraksi. Terutama saat ini lahirnya kecerdasan buatan (Artificial Intelegence) yang dapat menjadi ancaman nyata bagi industry lapangan kerja semua pemangku kepentingan tidak melakukan inovasi kebijakan.
Lebih jauh laporan tersebut juga mengatakan bahwa era digital membuat siapapun yang terhubung dengan perangkat dan internet dapat saling berinteraksi tanpa harus bertatap muka. Kelebihan teknologi ini membuat banyak pekerjaan berbentuk crowdwork, yakni sekumpulan orang yang bekerja sama dalam sebuah platform tertentu. Bahkan McKinsey Global Institute memperkirakan faktor-faktor tersebut akan membuat 400-800 juta orang akan kehilangan pekerjaannya di 2030. Fenomena tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan tenaga kerja untuk menyesuaikan perkembangan teknologi dan pekerjaan yang ada. Itulah mengapa proyeksi pekerjaan di masa depan perlu diperhatikan agar tenaga kerja dapat mempersiapkan keahlian yang dibutuhkan industry (Fisipol UGM, 2023)
ADVERTISEMENT
Kampus Merdeka Ciptakan Kolaborasi dengan Industri
Namun di tengah tantangan tersebut ada secercah harapan karena sejak 2020, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk menghadirkan solusi dalam menjembatani kebutuhan antara perguruan tinggi dan industri terkait kompetensi lulusan pendidikan tinggi.
Upaya untuk memenuhi kebutuhan industri akan lulusan siap kerja memang masih menjadi salah satu tantangan yang dihadapi institusi pendidikan tinggi di Indonesia terutama di era digital ini
Jika dilhat tantangan inilah yang mendorong Kemendikbudristek untuk mendesain program yang mendorong pemerataan akses bagi mahasiswa untuk belajar di luar kelas serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang relevan bagi kebutuhan profesional. Melalui beragam pilihan aktivitas seperti praktik magang dan studi independen, pertukaran pelajar, wirausaha, dan pilihan proyek lain selama tiga semester, mahasiswa diharapkan semakin teruji dalam melakukan praktik baik yang mendukung pembelajaran di kampus hingga semester akhir.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada data Kemedikbud (2024) hingga saat ini, lebih dari dua juta mahasiswa sudah berpartisipasi pada kesempatan belajar di luar kampus melalui kebijakan Kampus Merdeka sejak 2020. Langkah ini menjadi salah satu solusi untuk memberi pengetahuan berbasis pengalaman dan meningkatkan daya saing bagi lebih dari 9,8 juta mahasiswa Indonesia yang tersebar dalam 32.592 program studi di 4.356 institusi perguruan tinggi.
Namun demikian ada tantangan lain pada pendidikan tinggi yaitu kebutuhan anggaran dan sumber daya riset kampus yang terbatas. Menyikapi hal ini, Kemendikbudristek menggagas Kedaireka.id, platform pertama dan terbesar di Indonesia yang memberikan kesempatan bagi universitas, industri dan pemerintah untuk berkolaborasi dalam menciptakan inovasi-inovasi melalui berbagai riset. Lebih lanjut, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di level pendidikan tinggi, Kemendikbudristek juga memfasilitasi perguruan tinggi ternama dunia untuk membuka kampus di Indonesia, dengan syarat harus berkolaborasi dengan fakultas-fakultas lokal. Semoga dengan hadirnya Kampus Merdeka dan aplikasi Kedaireka.id generasi bangsa mampu menghadapi dinamika dunia kerja yang semakin berat dan menantang.
ADVERTISEMENT