Konten dari Pengguna

Harmoni dan Toleransi di Pura Agung Tirta Bhuana Kota Bekasi

I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya
Dosen Ekonomi Makro di Universitas Buana Perjuangan Karawang, Penulis Profesional, Pegiat Sosial, Sekretaris Umum Dewan Pengurus Nasional KITA IHC, Motivator
11 Desember 2024 13:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salam Pancasila, Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita di Pura Agung Tirta Bhuana Kota Bekasi (Foto: I Wayan Agus)
zoom-in-whitePerbesar
Salam Pancasila, Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita di Pura Agung Tirta Bhuana Kota Bekasi (Foto: I Wayan Agus)
ADVERTISEMENT
KOTA BEKASI, Pura Agung Tirta Bhuana di Kota Bekasi menjadi saksi interaksi harmoni antaragama pada Sabtu siang (7/12/2024), ketika enam mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, berkunjung. Kunjungan ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Religiusitas untuk mempelajari agama Hindu, salah satu dari enam agama resmi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan tersebut, mahasiswi menjalani sesi tanya jawab dengan Jro Mangku Drs. I Wayan Sudirka, S.I.Kom, Pinandita di Pura Agung Tirta Bhuana. Selama satu jam, mereka mendalami tata cara ibadah umat Hindu, nilai-nilai ajaran universal agama Hindu, serta memahami fungsi dan filosofi bangunan Pura. Sesi ini berlangsung di Kanista Mandala (area luar pura), tempat para tamu diperkenankan berkegiatan sebelum memasuki area lebih dalam.
Setelah sesi tanya jawab, empat mahasiswi melanjutkan kunjungan ke Madya Mandala (area tengah) dan Utama Mandala (area utama). Sesuai tata tertib, sebelum masuk, mereka menerima percikan tirta amrta (air suci) dan mengenakan senteng (selendang). Sementara itu, dua mahasiswi lainnya yang sedang berhalangan (haid) tetap menunggu di Kanista Mandala, mematuhi aturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Luluin Ambarita, salah satu mahasiswi yang turut serta, mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari umat Hindu di Pura. “Saya sangat senang karena diperbolehkan masuk ke Madya Mandala dan Utama Mandala. Kami juga mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai aktivitas persembahyangan di pura. Tugas ini menjadi pengalaman berharga untuk mengenal agama-agama di Indonesia,” ujarnya.
Pura sebagai tempat yang ramah, pusat pendidikan dan pengembangan karakter dan kerukunan (Foto: I Wayan Agus)
Tempat Ibadah Sebagai Rumah Moderasi Beragama
Jro Mangku I Wayan Sudirka menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menilai kegiatan ini sebagai wujud sinergi antara kampus dan tempat ibadah untuk mendukung pemahaman lintas agama. "Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk mengenalkan ajaran Hindu kepada generasi muda. Kami berharap mereka mendapatkan informasi yang benar dari sumber terpercaya, sehingga tidak ada kesalahpahaman tentang agama Hindu," ujar Jro Mangku.
ADVERTISEMENT
Menurut Jro Mangku, program seperti ini sejalan dengan inisiatif Kementerian Agama Republik Indonesia yang mencanangkan rumah ibadah sebagai ruang ramah, baik untuk anak maupun tamu dari umat lain. Hal ini bertujuan mendorong terciptanya persaudaraan, toleransi, serta meminimalkan perilaku intoleransi di tengah masyarakat multikultural Indonesia.
Kunjungan tersebut diakhiri dengan sesi foto bersama di masing-masing Tri Mandala (tiga area) Pura. Keenam mahasiswi dan Jro Mangku Sudirka kompak mengucapkan “Salam Pancasila,” sebagai simbol persatuan dan penghormatan terhadap keberagaman Indonesia.
Bekasi Sebagai Kota Toleran Terbaik Kedua di Indonesia
Kegiatan ini juga menyoroti posisi Kota Bekasi sebagai salah satu kota toleran di Indonesia. Dalam laporan IKT (Indeks Kota Toleran) 2023 oleh Setara Institute, Kota Bekasi menduduki peringkat kedua setelah Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Bekasi meraih skor 6,460, sementara Singkawang memimpin dengan skor 6,500. Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad secara langsung hadir untuk menerima Penghargaan Kota Toleran tersebut, pada Januari 2024 lalu di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Peringkat tinggi Kota Bekasi dalam indeks toleransi menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjaga harmoni di tengah keragaman. Hal ini tercermin dari interaksi yang terjadi di Pura Agung Tirta Bhuana, di mana nilai-nilai universal agama Hindu mampu mempererat hubungan antarumat beragama.
Pura Agung Tirta Bhuana, yang terletak di kawasan strategis Kota Bekasi, kini tidak hanya menjadi pusat kegiatan spiritual umat Hindu, tetapi juga tempat belajar bagi masyarakat luas. Dengan membuka pintunya bagi tamu dari berbagai latar belakang, pura ini berhasil menanamkan nilai-nilai toleransi yang esensial dalam kehidupan bermasyarakat.
Melalui kunjungan tersebut, para mahasiswi tidak hanya mendapatkan wawasan baru tentang agama Hindu, tetapi juga merasakan langsung harmoni yang tercipta di salah satu rumah ibadah di Bekasi. Pura Agung Tirta Bhuana telah membuktikan bahwa tempat ibadah mampu menjadi jembatan untuk mengatasi perbedaan. Selain itu juga mampu memperkuat persaudaraan, dan mewujudkan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat toleransi yang kuat, sekaligus membawa Kota Bekasi terus menjadi contoh nyata kota yang menjunjung tinggi keberagaman dan harmoni antarumat beragama.
ADVERTISEMENT