Konten dari Pengguna

Pencak Silat Warisan Budaya Indonesia yang Harus Dilestarikan

Ihwan Ferdiyanto
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
16 Oktober 2024 9:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ihwan Ferdiyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Atlet pencak silat PSHT, yang bertanding di event MAGELANG CHAMPIONSHIP. Foto : UKM PSHT UNTAG Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Atlet pencak silat PSHT, yang bertanding di event MAGELANG CHAMPIONSHIP. Foto : UKM PSHT UNTAG Surabaya
ADVERTISEMENT
Pencak silat merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya akan nilai-nilai luhur, mulai dari ketangkasan fisik hingga ajaran moral. Namun, di era globalisasi yang terus berkembang pesat, pencak silat mulai tersisih oleh berbagai budaya populer dari luar. Hal ini menjadi kekhawatiran bagi banyak pihak, termasuk para pegiat budaya dan ahli pencak silat. Pentingnya upaya pelestarian seni bela diri ini semakin mengemuka dalam beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Pemerintah sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan silat, seperti dengan mendaftarkan silat sebagai  cabang olahraga  Pekan Olahraga Nasional (PON) dan mendaftarkan silat  sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.
Sayangnya, minat terhadap silat di kalangan generasi muda lambat laun mulai berkurang, karena pengaruh film, televisi, dan media sosial, banyak anak muda yang lebih memilih belajar bela diri di luar negeri.Hal ini merupakan kekhawatiran serius bagi pemangku kepentingan budaya dan pemerintah, yang percaya bahwa jika tidak segera diambil tindakan, warisan budaya ini bisa hilang.
Menurut Bapak Hendro Prasetyo, salah satu pelatih pencak silat tradisional di Jakarta, ancaman terbesar terhadap pelestarian pencak silat adalah semakin berkurangnya minat generasi muda dan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung pelestarian pencak silat. Ia menegaskan bahwa pencak silat harus lebih terintegrasi dalam kegiatan formal, seperti dijadikan bagian dari kurikulum sekolah atau diajarkan di berbagai komunitas.
ADVERTISEMENT
Dari sudut pandang sosial, pencak silat  tidak boleh dianggap kuno atau hanya diperuntukkan bagi kelompok tertentu, dengan menggali kembali akar budayanya dan mengemasnya dengan lebih menarik, pencak silat bisa kembali menjadi bagian penting dalam keseharian generasi muda. Misalnya, kolaborasi dengan dunia digital bisa menjadi  cara yang efektif untuk mengenalkan generasi muda pada seni ini.
Bagaimanapun, melestarikan Pencak Silat bukan hanya sekedar menjaga keberlangsungan olahraganya saja, tapi juga menjaga harga diri dan jati diri bangsa. Jika kita membiarkannya, kita berisiko kehilangan bagian penting dan berharga dari warisan budaya kita. Mulai dari masyarakat hingga pemerintah kita semua harus berperan aktif untuk memastikan Pencak Silat tetap dinamis, relevan, dan sejahtera di masa depan.
ADVERTISEMENT