Konten dari Pengguna

Leuit Bukan Sekadar Lumbung

ikah lianasari
Mahasiswi Universitas Pamulang
25 Juni 2024 7:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ikah lianasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto diambil di Kampung Cirompang, Desa Cirompang, Kecamatan Sobang, Lebak, Banten.
zoom-in-whitePerbesar
Foto diambil di Kampung Cirompang, Desa Cirompang, Kecamatan Sobang, Lebak, Banten.
ADVERTISEMENT
Leuit atau lumbung bukan hanya tempat penyimpanan padi, tetapi juga simbol gotong royong serta nilai-nilai budaya yang harus dilestarikan. Leuit berperan sebagai penjaga ketahanan pangan masyarakat. Leuit memiliki folisofi yang sarat makna. Leuit memiliki dua jenis, yaitu leuit pendek dan leuit jangkung (tinggi). Leuit juga memiliki aturan atau tata cara sejak mulai menanam padi hingga panen. Setelah panen, padi yang baru disimpan dan yang lama diambil untuk digiling. Tradisi tersebut dianggap untuk tolak bala.
ADVERTISEMENT
Cara membuat leuit cukup rumit. Diperlukan pengetahuan dan keahlian khusus. Anekaragam yang digunakan untuk membuat leuit, antara lain batu, kayu, bambu, daun kiray, dan ijuk aren yang diperoleh dari lingkungan setempat. Kayu yang digunakan untuk membuat leuit dipilih sesuai jenisnya.
Leuit berbentuk bujur sangkar dan umumnya dibangun lebih tinggi daripada orang dewasa. Sehingga untuk masuk dan keluar leuit dibutuhkan tangga sebagai aksesnya. Bangunan leuit makin besar ketika makin ke atas. Bentuk tersebut melambangkan kemakmuran keluarga pemilik leuit.
Batu untuk fondasi leuit disebut umpak. Umpak berfungsi untuk mencegah air ketika hujan ataupun air tanah yang merembes ke tiang-tiang kayu. Dinding leuit (bilik) yang terbuat dari anyaman bambu. Bilik itu sendiri dijepit dengan papan-papan iga yang bertujuan untuk menahan apabila isian leuit penuh. Sedangkan atap leuit dikenal sebagai hateup dibuat dari genteng atau lainnya seperti daun kiray.
ADVERTISEMENT
Proses memasukkan dan mengeluarkan padi dari leuit memerlukan beberapa tahapan, misalnya upacara yang tidak boleh terlewatkan seperti perhitungan waktu yang tepat dan harus sepengetahuan kasepuhan tempat tertentu.