Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bagaimana Data Science dan AI Berperan dalam Kunjungan Paus Fransiskus
8 September 2024 10:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ikhlas Pratama Sandy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada awal September 2024, Paus Fransiskus melakukan kunjungan bersejarah ke Indonesia , negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia. Kunjungan ini bertujuan untuk mempromosikan dialog antaragama dan harmoni. Namun, beberapa hari sebelum kunjungannya, pihak berwenang Indonesia berhasil menggagalkan rencana serangan teroris terhadap Paus . Tujuh orang ditangkap dalam upaya untuk mencegah serangan yang berbahaya. Di balik upaya tersebut, peran teknologi seperti data science dan artificial intelligence (AI) semakin penting dalam menjaga keamanan selama acara besar seperti ini.
ADVERTISEMENT
AI-Driven Predictive Analytics
Salah satu kontribusi utama AI dalam keamanan adalah melalui predictive analytics. Dengan menganalisis data historis yang besar mengenai aktivitas teroris, lembaga keamanan dapat membangun model untuk memprediksi di mana dan kapan serangan kemungkinan besar akan terjadi. Sebagai contoh, model analitik dapat menilai faktor-faktor seperti lokasi, pola kejadian masa lalu, dan waktu kunjungan tokoh penting seperti Paus Fransiskus. Analitik ini membantu pihak keamanan fokus pada area berisiko tinggi seperti Bogor dan Bekasi, tempat para tersangka ditangkap, serta memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih efektif.
Monitoring Media Sosial dan Sentiment Analysis
Kontribusi lain yang penting adalah penggunaan AI untuk memantau aktivitas di media sosial. Pada saat kunjungan penting seperti kunjungan Paus, media sosial menjadi pusat percakapan dengan jutaan pengguna yang membahas acara secara real-time. Sentiment analysis berbasis AI dapat menyaring data dalam jumlah besar untuk mengidentifikasi pola kebencian, ekstremisme, atau perilaku mencurigakan yang berpotensi menjadi ancaman.
ADVERTISEMENT
Dengan memantau platform seperti Twitter, Facebook, atau layanan pesan terenkripsi, sistem AI dapat mendeteksi peningkatan retorika ekstremis atau percakapan yang mengarah pada ancaman serius. Algoritma ini membantu otoritas bertindak secara cepat dan proaktif sebelum plot teror terbentuk sepenuhnya.
Network Analysis dan Identifikasi Sel Teroris
Dalam kontra-terorisme, identifikasi jaringan dan koneksi antar-individu sangatlah penting. Network analysis yang didukung oleh AI memungkinkan lembaga keamanan memetakan hubungan antara tokoh-tokoh ekstremis yang dikenal dan mengidentifikasi anggota baru dalam jaringan. Dalam kasus penangkapan tujuh tersangka, analisis ini dapat membantu menentukan apakah mereka bagian dari jaringan teroris yang lebih besar atau bekerja secara independen.
Dengan mempelajari pola komunikasi dan pergerakan mereka, teknologi ini memungkinkan pihak berwenang menghentikan aktivitas ekstremis sebelum mereka mencapai tahap eksekusi.
ADVERTISEMENT
Pengawasan Drone Berbasis AI
Selain predictive analytics dan pemantauan media sosial, teknologi drone berbasis AI menjadi alat penting dalam menjaga keamanan acara besar. Drone yang dilengkapi AI dapat memberikan pengawasan real-time di area-area sensitif. Selama kunjungan Paus, drone yang dilengkapi teknologi pengenalan wajah dapat mengidentifikasi orang-orang yang terdaftar sebagai tersangka atau yang berperilaku mencurigakan.
Penggunaan teknologi ini memungkinkan pihak berwenang menjaga tingkat keamanan yang tinggi sambil meminimalkan intervensi manusia.
Natural Language Processing (NLP) untuk Analisis Komunikasi
Setelah penangkapan tersangka, otoritas menemukan senjata dan propaganda ekstremis di tempat kejadian. Natural Language Processing (NLP) berbasis AI dapat digunakan untuk menganalisis materi ini secara lebih mendalam. NLP memungkinkan mesin untuk memahami bahasa manusia dan mendeteksi pesan-pesan terselubung atau frasa yang mengindikasikan rencana jahat. Selain itu, AI dapat menemukan tema atau pola dalam propaganda ekstremis yang dapat membantu pihak berwenang memprediksi target serangan berikutnya.
ADVERTISEMENT
Di era ketika metode kontra-terorisme tradisional masih sangat bergantung pada intelijen manusia dan pengawasan fisik, AI dan data science telah merevolusi pendekatan keamanan modern. Dengan memanfaatkan teknologi berbasis AI dan analitik data, otoritas keamanan dapat lebih proaktif dalam mengatasi ancaman yang muncul. Langkah-langkah preventif seperti ini memastikan bahwa acara besar seperti kunjungan Paus dapat berlangsung aman dan lancar.