Konten dari Pengguna

Paradigma Green Economy & Green Finance Jadi Jawaban Atas Tantangan Lingkungan

Imamudin AL Fathir
Mahasiswa UIN Jakarta Prodi Manajemen yang tertarik pada bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya, Inklusifitas, Keberlanjutan Lingkungan Hidup
22 April 2024 8:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Imamudin AL Fathir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/photos/uang-tanaman-pertumbuhan-koin-6692564/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/photos/uang-tanaman-pertumbuhan-koin-6692564/
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi tantangan lingkungan global seperti perubahan iklim, penumpukan polusi, penurunan biodiversitas, dan degradasi lingkungan, membuat keefektifitasan dan moralitas paradigma ekonomi tradisional mengundang banyak problem.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, konsep green economics dan green finance telah muncul sebagai pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini. Tak hanya itu, narasi ini menjadi sangat seksis, terlebih ketika PBB juga turut menyuarakan serangkaian tujuan global yang biasa disebut Sustainable Develompment Goals (SDG’s) yang di dalamnya juga terkandung tujuan yang senada.
Dengan memadukan prinsip-prinsip keberlanjutan dan efisiensi ekonomi, green economics dan green finance bertujuan untuk menciptakan sistem ekonomi yang ramah lingkungan dan inklusif.
Green economics (ekonomi hijau) adalah pendekatan ekonomi yang memprioritaskan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan manusia banyak sebagai tujuan utama. Hal ini melibatkan restrukturisasi sistem ekonomi untuk menghargai keragaman hayati (nilai alam), mengadovakasikan proses produksi dan konsumsi yang lebih berkelanjutan, serta mereduksi dampak negatif yang dihasilkan terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
Salah satu prinsip utama dari green economics adalah konsep ekonomi sirkular, di mana sumber daya dikelola secara efisien dan memperhatikan manajerialisasi pengolahan limbah melalui proses daur ulang agar dapat digunakan kembali. Selain itu, green economics juga menekankan pentingnya inklusivitas dan keadilan sosial, memastikan bahwa manfaat ekonomi didistribusikan secara adil kepada semua anggota masyarakat.
Green finance merupakan bagian yang integrasi pada konsep green economics, yang bertujuan untuk mengalokasikan modal ke proyek-proyek yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Mendorong pemberian dana bagi perusahaan yang bergerak pada sektor common good value atau masuk ke dalam klasifikasi inclusion (sustainability) criteria.
Perusahaan yang masuk dalam kriteria inklusi atau keberlanjutan sering kali mengadopsi pendekatan holistik terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan mereka, serta mampu beradaptasi pada masa transisi di masa perubahan iklim dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam setiap aspek bisnis mereka. Misalnya, dengan melakukan mitigasi dampak yang mereka hasilkan kepada lingkungan, mereduksi polusi, menekankan efisiensi penggunaan energi, melakukan pengembangan renewable energy, pengelolaan rantai pasok yang tersirkularisasi dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Salah satu keuntungan utama dari green finance adalah kemampuannya untuk mendongkrak nilai investasi pada sektor-sektor yang berpotensi tinggi dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi sumber daya. Dengan memberikan insentif keuangan kepada sektor research & development yang turut mempromosikan inovasi teknologi hijau.
Investasi dalam infrastruktur hijau (green buildings) misalnya, yang tujuannya selain dapat menciptakan lapangan kerja baru, tapi juga mampu membantu mempercepat transisi ke ekonomi rendah karbon dan ramah lingkungan.
Green economics dan green finance lebih dari sekedar langkah untuk melindungi lingkungan, tetapi juga tentang menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. Senada dengan narasi SDGs, yang juga memiliki tujuan untuk mengentaskan angka kemiskinan, melakukan improvisasi kualitas kehidupan, sekaligus mampu menciptakan lingkungan hidup yang layak ditinggali.
ADVERTISEMENT
Dengan memprioritaskan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan manusia, kita dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang.