Konten dari Pengguna

Mengungkap Gojlokan yang Dianggap Monster Mentalitas

Indah Eka Priyanto
Mahasiswa semester 3 di Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta.
29 Oktober 2024 13:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indah Eka Priyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa Ilmu Politik berfoto bersama setelah menerima praktik sidang saat Latihan Dasar Kepemimpinan 2023 (26/11/23), sumber : pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Ilmu Politik berfoto bersama setelah menerima praktik sidang saat Latihan Dasar Kepemimpinan 2023 (26/11/23), sumber : pribadi
ADVERTISEMENT
Mentalitas adalah sikap seseorang ketika dihadapkan dengan situasi atau permasalahan.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, mentalitas menjadi isu yang sering diangkat oleh kaum muda khsusnya Milenial dan Gen Z. Bagi kedua generasi tersebut, mentalitas harus mendapat perhatian penting sebab menyangkut kondisi emosional seseorang dalam menjalani kesehariannya. Ketika mentalitas menurun, individu cenderung mengalami mood swing, patah semangat, sedih, hingga depresi.
Salah satu kasus yang dianggap menurunkan mentalitas ialah gojlokan, atau biasa dikenal gemblengan.
Dalam sebuah pergaulan, gojlokan dipandang sindiran keras yang menguji ketahanan mental, kekuatan ego, atau humor. Namun, jika tidak dibatasi dengan empati dan batasan yang sehat, gojlokan dapat menjadi monster mentalitas menakutkan.
Ketahanan mental yang ingin disampaikan bersifat menguji supaya individu memiliki kebesaran hati saat menyikapi rasa tidak aman dalam dirinya. Terlebih di ruang lingkup masyarakat, sifat satu orang dengan orang lain berbeda, sehingga perlu adanya benteng agar tidak mudah terbawa perasaan menyakitkan.
ADVERTISEMENT
Meski terkesan merendahkan, kehadiran gojlokan penting sebagai pacuan pembuktian diri. Misalnya, A mendapatkan teguran keras karena salah menempatkan barang sesuai SOP yang berlaku. Maka, dikemudian hari, A membuktikan diri bahwa dia bisa menempatkan barang sesuai SOP yang berlaku dan lebih teliti dalam pekerjaannya.
Namun, garis bawah penting dalam gojlokan adalah memahami kondisi batasan. Jika berlebihan, dapat menyebabkan perasaan sedih dalam waktu lama. Dan jika sesuai porsinya, dapat memperkuat mental dan proses pengembangan diri.