Konten dari Pengguna

5 Hubungan Romantis Pemain dan Pelatih di Sepak Bola

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
11 Mei 2021 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cristiano Ronaldo dan Alex Ferguson kala bertemu di Liga Champions 2013. (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Cristiano Ronaldo dan Alex Ferguson kala bertemu di Liga Champions 2013. (Foto: Getty Images)
ADVERTISEMENT
Sepak bola telah melahirkan sebuah permainan yang indah. Lebih dari itu, terdapat hal yang menarik lainnya di luar sisi pertandingan, yakni hubungan yang terjalin antar individu, khususnya pemain dengan pelatih.
ADVERTISEMENT
Kedekatan yang terjalin antara pemain dan pelatih bisa mengarah ke suatu hubungan yang istimewa layaknya seorang anak dan ayah.
Chemistry yang telah dibangun dengan baik, akan bermanfaat bagi tim dalam menjalani sebuah laga. Tak jarang, berkat hal tersebut prestasi datang menghampiri.
Dilansir dari Sportskeeda, terdapat lima hubungan terbaik antara pemain dan pelatih. Berikut daftarnya.
5. Didier Drogba - Jose Mourinho
Kedekatan Jose Mourinho dan Didier Drogba di Chelsea. (Foto: Twitter @futbolchelsea)
Didier Drogba dan Jose Mourinho mulai menjalin kebersamaan pada musim 2004/2005. Diwartakan Sportskeeda, saat itu pelatih yang didatangkan dari FC Porto ini menebus Drogba ke Stamford Bridge dari Marseille dengan mahar 34,6 juta poundsterling (sekitar Rp 694 miliar dengan kurs saat ini).
Kerjasama antara pemain dan pelatih ini langsung berbuah hasil, Chelsea berhasil dibawa menjadi kampiun Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
Hubungan Drogba dan Jose Mourinho sempat terputus kala sang pelatih dipecat oleh pemilik The Blues, Roman Abramovich di musim 2007/2008. Namun, romantisme kedua sosok tersebut kembali terjalin di musim 2014/2015 dan dengan klub yang sama.
Di periode kedua, mereka berhasil mengantarkan kembali The Blues menjadi juara Liga Inggris. Namun, pada periode kali ini, jalinan hubungan keduanya hanya bertahan setahun usai Drogba pindah ke Major League Soccer.
Dilansir dari Transfermarkt, kebersamaan yang terjalin antara eks pemain Timnas Pantai Gading dan pelatih asal Portugal ini berhasil membawa Chelsea meraih tiga trofi Liga Inggris, dua Piala Liga, serta satu Piala FA.
4. Thierry Henry - Arsene Wenger
Thierry Henry dan Arsene Wenger ketika bersama di Arsenal. (Foto: CARL DE SOUZA/AFP)
Kisah kebersamaan Thierry Henry dan Arsene Wenger awalnya telah terjalin di AS Monaco beberapa musim. Kemudian, dua sosok tersebut berpisah ketika sang pelatih dipinang oleh raksasa Inggris, Arsenal pada tahun 1996.
ADVERTISEMENT
Henry kemudian turut mengikuti jejak Wenger keluar dari Monaco pada Januari 1999 menuju Juventus. Namun, diwartakan Sportskeeda, sosok penyerang asal Prancis ini merasa kesulitan bermain dengan raksasa Italia tersebut. Lantas, kemudian Wenger membuat keputusan untuk memboyong anak asuhnya di Monaco ke Arsenal di awal musim 1999/2000.
Bersama Arsene Wenger, Henry berkembang menjadi salah satu sosok bomber yang paling mematikan di dunia. Hal tersebut dibuktikan dengan catatan gelar top skorer Liga Inggris, dilansir dari Transfermarkt sebanyak empat kali Henry mampu mendapatkan sepatu emas.
Selain itu, romantisme Henry dan Wenger turut membawa The Gunners menjadi penguasa Inggris. Sebanyak dua trofi Liga Inggris berhasil dihasilkan oleh kerjasama antara Henry dan Wenger dan salah satunya diraih tanpa menderita kekalahan.
ADVERTISEMENT
3. Cristiano Ronaldo - Alex Ferguson
Kedekatan Cristiano Ronaldo dengn Alex Ferguson di Manchester United. (Foto: Getty Images)
Romantisme Cristiano Ronaldo dan Alex Ferguson adalah salah satu yang spesial. Berawal di Manchester United, Ferguson berhasil mengasah kemampuan pria asal Portugal menjadi salah satu penyerang terbaik di dunia. Dilansir dari Sportskeeda, Ronaldo mampu menorehkan 118 gol dari 292 penampilan kala berseragam The Red Devils.
Ronaldo dan Alex Ferguson turut menjadi faktor yang mengantarkan tim yang bermarkas di Old Trafford ini meraih kejayaan di kancah domestik maupun Eropa pada tahun 2008. Di tahun yang sama, Ronaldo turut berhasil meraih penghargaan Ballon d’Or pertamanya.
Ronaldo pun tak segan mengungkapkan kekagumannya kepada sosok pelatih asal Skotlandia tersebut. Menurutnya, Ferguson adalah sosok yang istimewa di hidupnya.
“Dia manajer yang luar biasa. Aku sangat berhutang padanya. Dan dia orang yang luar biasa, orang yang sangat manusiawi. Dia seperti ayah bagi saya dalam sepak bola,” ujar Ronaldo dilansir melalui Twitter FIFA.
ADVERTISEMENT
Sayang, kebersamaan Ronaldo dan Ferguson di MU harus berakhir ketika pemain Timnas Portugal tersebut hijrah ke Santiago Bernabeu, untuk memperkuat Real Madrid pada tahun 2009.
2. Lionel Messi - Pep Guardiola
Pep Guardiola bersama Lionel Messi. (Foto: AFP/Miguel Ruiz)
Jalinan hubungan antara Lionel Messi dan Pep Guardiola dimulai pada tahun 2008. Dua sosok ini berhasil membawa Barcelona meraih kejayaan yang luar biasa, di mana Blaugrana diantar meraih Treble Winner untuk pertama kali di tahun 2009.
Diwartakan Sportskeeda, di bawah asuhan Guardiola, penyerang asal Argentina ini bisa dibilang memainkan sepak bola terbaiknya. Kreativitasnya sebagai penyerang dan kemampuan menggiring bola adalah masalah yang besar bagi pertahanan lawan.
Messi juga mengungkapkan bahwa pria asal Spanyol ini adalah sosok pelatih yang luar biasa dalam mempersiapkan serta menentukan jalannya suatu pertandingan.
ADVERTISEMENT
Romantisme La Pulga dan Pep Guardiola di Barcelona berakhir pada tahun 2012 usai pelatih yang kini berusia 50 tahun mengundurkan diri dari kursi kepelatihan.
1. Johan Cruyff - Rinus Michels
Rinus Michels (kiri) dan Johan Cruyff (kanan) ketika berhasil meraih gelar juara Piala Champions bersama Ajax Amsterdam di tahun 1971. (Foto; Twitter @AFCAjax)
Johan Cruyff dan Rinus Michels adalah dua sosok yang memiliki pengaruh kuat tentang bagaimana sepak bola berjalan hingga masa sekarang. Kedua pria ini adalah penganut ‘Total Football’, sebuah filosofi permainan yang diterapkan ketika mereka di Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Timnas Belanda.
Dilansir dari Transfermarkt, romantisme pemain dan pelatih ini berhasil mengantarkan Ajax menjadi penguasa Liga Belanda selama empat musim pada periode 1966-1970 dan penguasa Eropa di tahun 1971.