Konten dari Pengguna

7 Gol Fantastis yang Gagal Memenangi Puskas Award

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
6 Mei 2020 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gol salto Gareth Bale. (Foto: Andrew Boyers/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Gol salto Gareth Bale. (Foto: Andrew Boyers/Reuters)
ADVERTISEMENT
Gol dalam sebuah pertandingan sepak bola adalah hal yang paling esensial. Saat 'si kulit bulat' secara keseluruhan sudah melewati garis gawang, bagaimanapun caranya asalkan legal, itu terhitung menjadi sebuah gol.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tidak bisa dimungkiri bahwa hampir semua pencinta sepak bola di dunia terobsesi dengan proses pembuatan gol tersebut. Banyak yang menilai sebuah gol dari sisi estetikanya. Gol-gol yang tercipta dari tendangan akrobatik atau kemampuan individu biasanya dinilai lebih tinggi ketimbang sekadar tap-in di depan gawang.
Dari situ, organisasi yang menaungi sepak bola dunia, FIFA, membuat penghargaan. FIFA Puskas Award namanya. Tujuannya untuk memberikan apresiasi kepada pesepak bola di seluruh dunia yang mencetak gol paling indah dalam satu musim kalender.
Nama Puskas Award diambil dari nama Ferenc Puskas, pesepak bola legendaris yang berasal dari Hungaria. Penghargaan Puskas Award sendiri pertama kali diadakan pada tahun 2009 silam atas prakarsa mantan presiden FIFA, Sepp Blatter.
ADVERTISEMENT
Menariknya, FIFA tak membeda-bedakan pemain sepak bola pria atau wanita di penghargaan ini.
Setidaknya ada tiga kriteria yang masuk nominasi Puskas Award. (1) Gol tersebut harus indah (gol jarak jauh, hasil dari kerjasama tim, permainan individu, dll). (2) Gol tersebut tak boleh dipengaruhi oleh hal-hal tertentu, seperti negara atau gender sang pemain. (3) Gol tersebut tidak tercipa karena faktor keberuntungan, kesalahan atau bola pantulan rekan setim maupun lawan.
Daniel Zsori rengkuh Puskas Award 2019. Foto: Marco Bertorello / AFP
Dalam setiap periode, ada 10 gol yang masuk nominasi peraih Puskas Award. Pada awalnya, pemenang penghargaan ini hanya dipilih oleh panel FIFA. Namun, sejak 2013, penghargaan ini dibuka ke khalayak umum via polling daring.
Beberapa pesepakbola kenamaan pernah mendapatkan penghargaan tersebut, diantaranya adalah Cristiano Ronaldo, James Rodrigues, Neymar, dan Zlatan Ibrahimovic.
ADVERTISEMENT
Tak perlu diragukan lagi bahwa gol-gol yang memenangi FIFA Puskas Award sejak tahun 2009 hingga saat ini memang luar biasa. Namun, ada juga gol-gol indah yang tercipta perlu untuk diberikan apresiasi lebih.
Siapa saja mereka? Dan, seberapa keren, sih, gol yang mereka cetak? Berikut Info Bola sajikan di bawah ini.
Lionel Messi - Barcelona vs Athletic Club 2014/15
Fakta menyebutkan bahwa pemenang Ballon d'Or enam kali, Lionel Messi, belum pernah memenangi trofi FIFA Puskas Award. Dari total 627 gol yang dicetak Messi bagi Barcelona, tentu sudah banyak gol tercipta lewat proses yang bikin geleng-geleng kepala.
Ada salah satu gol yang disebut-sebut layak memenangi gelar Puskas Award. Tepatnya pada tahun 2015 lalu, Lionel Messi mencetak sebuah solo golazo ke gawang Athletic Club pada final Copa del Rey.
ADVERTISEMENT
Proses terjadinya gol Messi memang sangat indah. Mendapatkan umpan Dani Alves, bintang asal Argentina itu mampu mengecoh empat peman Bilbao sebelum menusuk kotak penalti dan melepaskan tendangan akurat yang bolanya masuk ke pojok kiri gawang tim lawan.
Alhasil, Barcelona meraih trofi Copa del Rey setelah menang dengan skor 3-1.
Gareth Bale - Real Madrid vs Liverpool 2017/18
Selama kurang lebih 7 tahun membela Real Madrid, Gareth Bale tampaknya sering membuat gol-gol menakjubkan. Salah satunya mungkin yang paling diingat Madridista yakni saat Bale mencetak gol solo run ke gawang Barcelona di final Copa Del Rey tahun 2014.
Eits, tapi yang akan dibahas bukan gol yang itu. Melainkan gol yang dicetak pemain asal Wales itu saat final Liga Champions musim 2017/18 ke gawang Liverpool. Masih ingat?
ADVERTISEMENT
Pada laga tersebut, Bale mendapat predikat super-sub. Pasalnya, ia mencetak dua gol walau memulai laga dari bangku cadangan. Salah satu golnya tercipta secara akrobatik.
Menerima umpan Marcelo dari kanan pertahanan Liverpool, ia kemudian melepaskan sepakan salto yang tak mampu dijangkau oleh kiper lawan, Loris Karius.
Dua gol Bale sekaligus membantu Madrid menang 3-1 atas Liverpool dan meraih gelar ke 13 Liga Champions.
Banyak pihak yang menilai bahwa gol Bale itu sepatutnya layak memenangi FIFA Puskas Award tahun 2018. Namun, penghargaan tersebut malah diberikan kepada penyerang Liverpool, Mohammad Salah, karena golnya ke gawang Everton.
Papiss Cisse - Chelsea vs Newcastle United 2011/12
Kembali ke tahun 2012, ujung tombak Newcastle saat itu, Papiss Cisse, berhasil mencetak dua gol kemenangan timnya ke gawang Chelsea. Salah satu golnya tercipta secara spektakuler.
ADVERTISEMENT
Mendapat umpan Shola Ameobi, Cisse tanpa kontrol langsung melepaskan tendangan spektakuler. Tendangan kencangnya ke arah sisi kanan gawang Chelsea yang dikawal Peter Cech tiba-tiba berbelok deras ke arah sebaliknya. Bola masuk dan tak mampu dihalau Cech.
Gol tersebut disebut-sebut merupakan salah satu gol terbaik yang tercipta di Stamford Bridge. Namun, gol indah itu bahkan tidak masuk nominasi FIFA Puskas Award di tahun 2012.
Cristiano Ronaldo - Real Madrid vs Juventus 2017/2018
Serupa dengan gol Bale tadi, Cristiano Ronaldo juga mencetak gol lewat tendangan akrobatik. Uniknya, Ronaldo melakukan hal tersebut di musim yang sama dengan Bale.
Gol itu tercipta tepatnya pada pertandingan leg pertama babak perempat final Liga Champions antara Juventus lawan Real Madrid.
ADVERTISEMENT
Tampil di depan Allianz Stadium, dua gol serta satu assist Ronaldo sudah cukup membantu Real Madrid menang atas Juventus dengan skor 3-0.
Gol kedua yang diciptakan Ronaldo sangat fantastis. Ia memotong umpan Daniel Carvajal yang sebetulnya lebih mengarah ke rekannya yang lain, Lucas Vazquez. Ronaldo kemudian mengangkat dan mengayunkan kaki kanan dengan posisi kepala di bawah. Gianluigi Buffon pun tak bergerak dibuatnya.
Tidak hanya Buffon, pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, yang berada di pinggir lapangan tak percaya melihat gol yang diciptakan oleh CR7. Sambil memegangi kepalanya Zidane pun menunjukkan wajah yang kagum akan gol tersebut.
Saking spektakulernya, para pendukung Bianconeri yang memadati Juventus Stadium itu juga turut memberikan sambutan hangat.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, gol itu harus puas menempati peringkat kedua FIFA Puskas Award, di bawah golnya Salah.
Oscarine Masuluke - Baroka FC vs Orlando Pirates 2016/17
Mungkin kita sudah biasa melihat penyerang mencetak gol salto. Namun, apa jadinya bila seorang kiper yang melakukan hal tersebut?
Kejadian itu terjadi dalam pertandingan divisi teratas kompetisi liga Afrika Selatan, ketika tuan rumah Baroka FC menjamu Orlando Pirates.
Orlando Pirate berhasil memimpin lewat gol Justice Chabala di menit ke-48 pertandingan dan sampai saat-saat terakhir kemenangan tampaknya sudah dalam genggaman tim tamu.
Kemudian pertandingan pun memasuki masa injury time babak kedua. Ada lima menit injury time yang diberikan dan pertandingan sudah memasuki menit ke-95 lebih. Di saat-saat terakhir itu Baroka mendapat tendangan penjuru.
ADVERTISEMENT
Bola sepak pojok ditendang pemain Baroka, meluncur ke depan gawang untuk ditepis kiper Orlando Pirates. Si kulit bundar lalu melambung ke arah tepi kotak penalti, dikejar Masuluke yang kemudian melepaskan tendangan salto. Gol! Skor menjadi 1-1 pada menit ke-95.
Luar biasa bukan? Secara mengejutkan juga gol itu menempati peringkat ketiga dalam daftar FIFA Puskas Award di tahun 2017. Gol tendangan skorpion milik Olivier Giroud yang berhasil memenangi penghargaan tersebut.
Wayne Rooney - Manchester United vs Manchester City 2010/11
Torehan ke gawang Manchester City di ajang Premier League pada 12 Februari 2011 bisa dibilang merupakan salah satu gol Wayne Rooney yang paling dikenang suporter Manchester United. Menerima umpan silang Nani pada menit ke-77, Wayne Rooney mencetak gol dengan indah lewat tendangan salto.
ADVERTISEMENT
Gol itu pun semakin berkesan karena tercatat sebagai torehan penentu kemenangan Manchester United atas rival mereka, Manchester City. Raihan tiga angka di Old Trafford itu membuat Manchester United kian kukuh di puncak klasemen dengan keunggulan tujuh poin.
"Ketika Anda melihat gol seperti itu, Anda tentu hanya bisa bertepuk tangan," ujar Roberto Mancini, manajer Manchester City saat itu yang ikut mengomentari gol Wayne Rooney.
Sayangnya, gol ini hanya menempati peringkat kedua, masih kalah dengan gol solo run milik Neymar saat masih membela Santos di ajang FIFA Puskas Award.
Jack Wilshere - Arsenal vs Norwich 2013/14
Mungkin banyak dari para penggemar sepak bola akan bertanya-tanya. Bagaimana bisa gol ciamik lewat kerja sama tim seperti yang diciptakan Jack Wilshere ke gawang Norwich bahkan tidak masuk dalam daftar FIFA Puskas Award?
ADVERTISEMENT
Gol tersebut terjadi tepatnya di tahun 2013. Gol pertama Arsenal dalam kemenangan 4-1 atas Norwich itu diciptakan oleh Jack Wilshere pada menit ke-17. Berawal dari dribel Santi Cazorla di sisi kiri. Cazorla lantas memberikan umpan kepada Wilshere yang kemudian kembali mengumpan Cazorla.
Setelah ini, proses gol yang seakan membuat barisan belakang Norwich terhipnotis pun tercipta. Cazorla memberikan umpan kepada Olivier Giroud yang selanjutnya mengumpan kepada Wilshere. Dengan teknik tinggi, Wilshere mengirim balik umpan kepada Giroud. Dan, umpan pamungkas Giroud menerobos melewati bek-bek Norwich sebelum diselesaikan dengan manis oleh Wilshere.
Manajer Arsenal saat itu, Arsene Wenger, menyebut gol itu sebagai salah satu gol terbaik yang pernah ia saksikan.