Konten dari Pengguna

Dari Kaka hingga Sneijder, Inilah 7 Kegagalan Transfer Mahal Real Madrid

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
29 Maret 2021 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kaka saat berseragam Real Madrid. Foto: AFP/Dani Pozo
zoom-in-whitePerbesar
Kaka saat berseragam Real Madrid. Foto: AFP/Dani Pozo
ADVERTISEMENT
Real Madrid merupakan salah satu klub yang tidak pernah ragu menghabiskan uangnya untuk transfer pemain. Hampir setiap musim panas, Los Blancos berhasil melakukan transfer pemain besar-besaran.
ADVERTISEMENT
Cristiano Ronaldo, Ricardo Kaka, Gareth Bale, hingga Eden Hazard menjadi pemain yang berhasil direkrut Madrid dengan harga yang fantastis.
Di tengah keberhasilan transfer pemain, ternyata tidak semuanya dapat memenuhi ekspektasi Florentino Perez. Tekanan nama besar Real Madrid dan harga transfer yang tinggi nampak menjadi faktor kegagalan pemain tersebut.
Diwartakan The Sun, berikut 7 pemain Real Madrid yang gagal bersinar meski memiliki harga transfer yang tinggi.
Eden Hazard
Eden Hazard. Foto: Peter Powell/REUTERS
Mungkin tidak adil untuk memasukkan Hazard ke dalam daftar kegagalan transfer Real Madrid. Namun, hampir dua musim kebersamaannya dengan Real Madrid, Hazard belum banyak membantu Los Blancos.
Dengan nilai transfer 130 juta poundsterling (sekitar Rp 2,5 triliun), Hazard seharusnya bisa mencetak lebih dari empat gol dari 36 pertandingannya sejauh ini. Sayangnya, alasan kebugaran menjadi penghambat karier Hazard di Real Madrid.
ADVERTISEMENT
Pemain asal berusia 30 tahun itu harus melawan masalah berat badan, cedera, serta berjuang sembuh dari COVID-19.
Kini, ia kembali harus absen karena cederanya dan tidak dapat memperkuat Real Madrid di beberapa pertandingan. Namun, permainan atraktif dari Hazard masih dinantikan oleh skuat Madrid dan para penggemar.
Luka Jovic
Luka Jovic saat berseragam Real Madrid. Foto: AFP/Pierre-Philippe Marcou
Setelah bermain menawan bersama Eintracht Frankfurt di Liga Jerman, banyak pihak meyakini Jovic akan menjadi bintang sepak bola masa depan. Berkat permainannya, Real Madrid memutuskan untuk memboyong striker muda ini ke Santiago Bernabeu pada 2019 silam.
Pemain berusia 23 tahun ini dibeli Madrid seharga 54 juta poundsterling (Rp 1 triliun) dari Eintracht Frankfurt. Meskipun dibeli dengan harga fantastis, tidak membuat Zidane menjadikannya pilihan utama. Ia harus bersaing dengan Karim Benzema yang sedang bersinar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ketajamannya bersama Frankfurt seakan memudar saat bergabung dengan Real Madrid. Ia hanya berhasil mencetak 2 gol dari 32 pertandingan. Pada Januari lalu, ia kembali dipinjamkan ke Frankfurt dari Real Madrid.
Kaka
Kaka pada musim terakhirnya di Real Madrid. (Foto: AFP/Miguel Riopa)
Setelah meraih Ballon d’Or bersama AC Milan, Kaka memutuskan untuk pindah ke Real Madrid dengan memecahkan rekor transfer sebesar 56 juta poundsterling (Rp 1 triliun) pada 2009 silam. Los Blancos sangat optimis dengan bersinarnya legenda Brasil tersebut.
Sayangnya, cedera lutut harus menghambat kariernya di La Liga. Pada 2010, dia harus menjalani operasi cedera lutut yang serius. Dengan mobilitasnya yg terhambat, playmaker dinamis ini tidak memiliki pengaruh sebanyak yang dia lakukan saat bermain di Serie A.
Setelah empat musim, kaka harus meninggalkan Madrid dan kembali ke AC Milan dengan torehan 29 gol dan 32 assist dari 120 pertandingan.
ADVERTISEMENT
Danilo
Danilo saat berseragam Real Madrid. Foto: PA
Pada 2015, Real Madrid membeli Danilo dari Porto dengan harga 31 juta poundsterling (Rp 616 miliar), dengan ekspektasi ia akan menjadi the next Dani Alves. Meski memiliki posisi dan berasal dari negara yang sama, Danilo gagal bersinar layaknya Dani Alves.
Danilo jarang sekali bermain dengan Real Madrid. Anehnya, setiap pertandingan yang ia lakoni, Los Blancos harus menelan kekalahan.
Selama bermain dengan Real Madrid ia tidak menyumbangkan gol, bahkan ia mencetak dua gol bunuh diri yang lucu, termasuk satu gol yang membuat Real tersingkir dari Copa del Rey melawan Celta Vigo.
Meski bermain buruk, Madrid masih bisa menjualnya dengan harga yg cukup tinggi yaitu 26,5 juta poundsterling (Rp 527 miliar) ke Manchester City.
ADVERTISEMENT
Antonio Cassano
Antonio Cassano saat berseragam Real Madrid. Foto: Getty Images
Pemain yang mendapat julukan 'Gordito' atau ‘si kecil gendut’ dari media Spanyol ini nampak tidak disukai oleh publik Madrid. Didatangkan Fabio Capello dari AS Roma, Cassano memiliki banyak masalah di Real Madrid.
Salah satunya penyebab julukan ‘Gordito’, saat berat badan Cassano bertambah 14 kilogram dalam tujuh bulan karena makan Nutella langsung dari toples. Selain itu, ia juga sempat berkelahi dengan sang pelatih saat sesi latihan.
Dalam dua musim, dia hanya bermain 29 kali dan hanya mencetak empat gol.
Jonathan Woodgate
Jonathan Woodgate saat berseragam Real Madrid. Foto: Reuters
Didatangkan dari Newcastle dengan harga 13 juta poundsterling (Rp 258 miliar) pada 2004 silam, Woodgate harus berjuang untuk bermain dalam musim pertamanya. Dia baru bisa memulai debutnya setelah menunggu selama satu tahun saat melawan Athletic Bilbao.
ADVERTISEMENT
Laga debutnya tidak seindah demikian, Woodgate melakukan gol bunuh diri dan harus diusir lapangan karena dua pelanggaran.
Pada tahun 2006, Woodgate kembali ke Inggris dengan status pinjaman di Middlesbrough. Setahun kemudian ia dipermanenkan ke Middlesbrough.
Wesley Sneijder
Wesley Sneijder saat berseragam Real Madrid. Foto: Getty Images/Jasper Juinen
Membayangkan kontribusi hebat Sneijder pada 2010 saat menjuarai Liga Champions bersama Inter Milan tidak layak untuk memasukkannya ke daftar kegagalan transfer Real Madrid.
Namun, itu benar-benar terjadi di tahun sebelumnya saat ia berseragam Real Madrid dari 2004-2006. Dibeli dari Ajax dengan harga 27 juta poundsterling (Rp 536 miliar), menjadikan Sneijder satu dari tiga orang Belanda yang bergabung dengan klub musim panas itu, bersama Royston Drenthe dan Arjen Robben.
Ia gagal bersinar layaknya yang ia tunjukkan di Ajax dan Madrid menjualnya ke Inter Milan sebelum akhirnya menjuarai Liga Champions.
ADVERTISEMENT