Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lahm: Pemain Sepak Bola Jadi Panutan untuk Bantu Hadapi Virus Corona
30 Maret 2020 11:36 WIB
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Legenda Bayern Muenchen, Philipp Lahm, turut prihatin melihat ancaman virus corona. Menurut laporan worldometer, sudah terdapat total 33.976 jiwa meninggal dunia akibat penyebaran virus corona. Lahm tak mau kondisi seperti itu terus terjadi.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, mantan kapten Timnas Jerman tersebut sangat berharap semua orang saling membantu untuk menghadapi virus corona. Tak terkecuali para pesepak bola, yang dirasanya sangat perlu untuk turun tangan memberikan bantuan kepada semua orang.
Lahm percaya para pemain sepak bola apalagi yang berstatus bintang perlu menggunakan p untuk membantu para pasien yang sudah dinyatakan positif terpapar virus corona.
Tentu bantuan itu bisa berupa sebuah donasi uang atau segala barang yang diperlukah tenaga medis untuk memberantas virus yang awal mulanya berasal dari kota Wuhan, China tersebut.
Lahm menyebut sepak bola bisa menjadi kekuatan yang mampu mengalahkan sebuah krisis seperti wabah virus corona. Namun, untuk bisa melakukan itu semua Lahm merasa semua elemen di dunia persepakbolaan harus bekerja sama.
ADVERTISEMENT
“Di tengah krisis, sepak bola mestinya bisa menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Syaratnya satu: Para pemain dan ofisial menjadi panutan terhadap publik lewat sikap mereka,” ucap Lahm dikutip dari Sportskeeda.
“Penggalangan dana pemain dan pelatih yang sudah dilakukan menunjukkan betapa mereka memiliki rasa tanggung jawab. Ini adalah waktu yang tepat untuk membalas masyarakat yang telah membuat olahraga ini dicintai banyak orang,” ujar mantan pemenang Piala Dunia tahun 2014 itu.
Sejauh ini, sudah ada beberapa pemain sepakbola yang tergerak untuk membantu negaranya untuk menghadapi virus corona. Bahkan ada juga pemain yang rela gajinya dipotong karena kondisi keuangan klub yang dibelanya sedang tak stabil karena kompetisi ditunda.