Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Mengendarai Motor Kopling Agar Tidak Mati untuk Pemula
6 Mei 2024 16:08 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengendarai motor kopling berbeda dengan motor matik ataupun bebek. Sebab, pengendara perlu menjaga keseimbangan antara tangan dengan kaki ketika mengendarai motor kopling.
ADVERTISEMENT
Kopling pada motor sendiri berguna untuk memutus dan meneruskan tenaga dari mesin ke komponen penggerak. Selain itu, kopling juga berfungsi untuk perpindahan gigi agar lebih halus.
Oleh karena itu, jika pengendara tidak bisa mengoperasikan kopling pada motor, mesin bisa saja akan mati. Nah, di bawah ini akan dijabarkan cara mengendarai motor kopling agar tidak mati.
Cara Mengendarai Motor Kopling agar Tidak Mati
Dirangkum dari laman Begin Motorcycling, berikut adalah cara mengendarai motor kopling agar tidak mati yang bisa langsung diterapkan oleh pemula:
1. Persiapkan Fisik dan Mental Sebelum Berkendara
Hal pertama yang perlu dipersiapkan untuk mengendarai motor kopling yaitu menyiapkan kondisi fisik dan peralatan berkendara. Pastikan motor kopling dalam kondisi sehat. Periksa kembali komponen-komponen motor untuk menghindari kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Sebaiknya Anda mencoba motor kopling terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan di tanah lapang dengan mengatur tuas kopling. Sebab, bisa saja mesin motor mati karena Anda salah dalam mengatur tuas ketika akan berpindah gigi.
2. Periksa Komponen Motor Sebelum Berkendara
Tahapan selanjutnya yaitu Anda perlu memastikan bahwa gigi transmisi berada pada posisi netral. Hal ini penting karena motor kopling saat ini sulit distarter ketika posisi gigi masuk.
Setelah itu, ketika menghidupkan mesin, kopling perlu ditarik agar memudahkan dalam prosesnya. Setelah mesin motor hidup, tekan tuas kopling dengan menekan pedal transmisi ke arah depan. Hal ini dilakukan ketika akan memasukkan gigi transmisi ke posisi satu.
3. Cara Memperlakukan Tuas Kopling
Setelah memasukkan gigi transmisi ke posisi satu, Anda harus melepas tuas kopling dengan hati-hati. Sebaiknya jangan langsung menarik gas saat mesin motor belum bergerak. Jika menarik gas terlebih dahulu, Anda sebagai pengendara tentu akan kaget.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, jika tuas kopling dilepas dengan gerakan yang cepat, mesin motor bisa langsung mati. Padahal, motor bisa langsung jalan tanpa Anda menarik tuas koplingnya. Seimbangkan diri agar lambat laun motor dapat berjalan dengan nyaman.
4. Cara Melakukan Perpindahan Gigi Transmisi
Saat menghidupkan mesin, Anda telah melakukan pemindahan gigi transmisi ke posisi satu. Kemudian lakukan pemindahan gigi transmisi kembali, ke posisi dua. Caranya adalah menarik tuas kopling dilanjutkan dengan menaikkan pedal transmisi.
Perpindahan ini cukup serius untuk diperhatikan. Pasalnya, tidak seperti motor matik yang bisa otomatis, motor kopling menggunakan teknik manual untuk perpindahan gigi transmisi.
Ketika Anda menariknya terlalu lemah, gigi transmisi justru akan kembali ke posisi netral. Yang benar yaitu berikan tarikan dengan tenaga cukup agar gigi transmisi berpindah ke posisi dua.
ADVERTISEMENT
5. Kenali Urutan Gigi Transmisi Motor Kopling
Ketika memindahkan gigi transmisi, Anda perlu memperhatikan transmisi apa yang digunakan motor Anda. Saat ini, sebagian besar motor kopling menggunakan transmisi jenis percepatan 5 dan 6.
Adapun gigi yang digunakan adalah posisi gigi (1-N-2-3-4-5-6) atau gigi (1-N-2-3-4-5). Ketika menurunkan atau menaikkan gigi transmisi, tekanlah tuas kopling. Kemudian, lepaskan tuas tersebut secara perlahan. Sembari melepaskan kopling, lakukan penarikan tuas gas.
6. Cocokkan Kecepatan Berkendara dengan Tuas Kopling
Cara mengendarai motor kopling perlu dipahami dengan benar, termasuk dalam mencocokkan gigi yang tepat sesuai kecepatan berkendara.
Untuk motor dengan kecepatan di bawah atau sama dengan 20 km/jam, sebaiknya menggunakan gigi transmisi pada posisi dua. Sementara untuk motor dengan kecepatan 40 km/jam, sebaiknya Anda memposisikan gigi pada posisi tiga.
ADVERTISEMENT
Lalu untuk motor dengan kecepatan lebih dari 60 km/ jam sebaiknya Anda menggunakan gigi transmisi pada posisi empat. Selanjutnya, ada juga posisi gigi lima dan enam. Posisi gigi ini cocok digunakan untuk kondisi kecepatan menengah ke atas.
Tujuan dari mencocokkan gigi transmisi dengan kecepatan adalah agar Anda lebih mudah berpindah ketika akan menambah atau mengurangi kecepatan.
(NDA)