Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Ban Vulkanisir dan Kerugian Menggunakannya
18 Juli 2024 17:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ban vulkanisir pada dasarnya merupakan ban bekas yang sudah diproses sedemikian rupa hingga tampak seperti ban baru pada umumnya. Harga ban ini biasanya dibanderol lebih murah dibandingkan ban baru.
Kendati demikian, penggunaan ban vulkanisir juga memiliki kerugian yang berdampak pada keamanan dan keselamatan berkendara. Simak penjelasan mengenai pengertian dan bahaya ban vulkanisir berikut.
Pengertian Ban Vulkanisir
Ban vulkanisir merupakan ban bekas yang telah melalui perbaikan, sehingga bisa digunakan lagi. Ban mobil yang digunakan ialah ban bekas yang sudah tipis, tetapi strukturnya masih cukup kokoh sehingga tapaknya dapat diganti.
Proses rekondisi ban vulkanisir dilakukan dengan cara melepas dinding samping ban dan tapak yang sudah aus, kemudian melapisi ban dengan lapisan karet atau kompon baru.
ADVERTISEMENT
Vulkanisir hanya dapat dilakukan oleh ahli ban yang memiliki keterampilan dan peralatan yang benar. Karena itu, prosesnya bukanlah sesuatu yang bisa dikerjakan sendiri di rumah.
Penggunan ban vulkansir menjadi opsi untuk mendapatkan ban dengan harga rendah dan ramah lingkungan karena membantu mengurangi limbah ban.
Namun, dari segi keselamatan, ban vulkanisir memiliki bahaya yang perlu menjadi perhatian penggunanya. Meski secara tampilan kondisinya tampak baik, kualitasnya tetap sama dengan ban bekas.
Baca Juga: 5 Penyebab Ban Mobil Benjol yang Paling Umum
Kerugian Menggunakan Ban Vulkanisir
Meski vulkanisir menjadi pilihan ekonomis, hal ini belum tentu menjadi pilihan terbaik bagi pengguna kendaraan. Mengutip dari laman Tyrepower, berikut kelemahan menggunakan ban vulkanisir.
1. Kinerja yang Tidak Stabil
Ban vulkanisir memiliki kinerja yang tidak stabil dibandingkan dengan ban baru. Hal ini dapat memengaruhi pengendalian, pengereman, dan keselamatan kendaraan.
ADVERTISEMENT
Potensi ketidakstabilan pada kecepatan tinggi ini terasa terutama dalam kondisi cuaca buruk atau di jalanan yang licin.
Oleh karena itu, kendaraan yang memakai ban vulkanisir tidak direkomendasikan dipacu dengan kecepatan tinggi. Tempelan alur berisiko tak kuat dan rawan terkelupas saat terlalu panas bergesekan dengan aspal.
2. Lebih Cepat Aus
Ban vulkanisir cenderung lebih cepat aus dibandingkan dengan ban baru. Daya tahan ban ini juga biasanya tidak sekuat ban baru, sehingga memungkinkan membutuhkan frekuensi penggantian lebih sering. Pada akhirnya ini memperbesar biaya yang harus dikeluarkan untuk ban kendaraan.
3. Risiko Kecelakaan
Tidak semua ban vulkanisir diproduksi dengan standar yang sama, sehingga ada kemungkinan pengguna mendapatkan ban yang berkualitas rendah.
Kondisi ban demikian meningkatkan risiko ban pecah saat digunakan. Ban yang meletus saat berkendara bisa menyebabkan kecelakaan serius.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hindari memasang ban vulkanisir sebagai ban depan truk. Hal ini untuk menghindari jika ban pecah dan kendaraan akan lebih sulit dikendalikan.
(SA)