Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Alasan Kenapa Susah Menangis Menurut Psikologi
4 Desember 2024 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika mengalami kesulitan ini, sebaiknya jangan mengabaikannya dengan menganggapnya sebagai bagian dari kepribadian yang tahan banting. Seseorang perlu melakukan evaluasi diri atau berkonsultasi dengan ahli, karena hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah dengan kesehatan mental.
Kenapa Susah Menangis Menurut Psikologi
Menurut buku Psikologi Pembelajaran: Teori dan Terapan karya A. G. Hughes dan E. H. Hughes (2018:28), menangis adalah perilaku manusia yang umum dan kompleks karena terjadi dalam berbagai situasi. Tangisan bisa dipicu oleh kebingungan atau bahkan kemarahan.
Sementara itu, alasan kenapa susah menangis menurut psikologi sangat bervariasi:
1. Memaksa Kuat
Banyak orang merasa harus selalu kuat, bahkan saat menghadapi situasi sulit. Menurut psikologi, tekanan menjadi tangguh ini bisa memblokir ekspresi emosi, termasuk menangis. Akibatnya, tubuh menekan keinginan untuk menangis sebagai perlindungan diri agar tidak terlihat lemah.
ADVERTISEMENT
2. Memendam Emosi
Terbiasa memendam emosi bisa membuat seseorang kesulitan menangis. Dalam jangka panjang, hal ini menyebabkan mati rasa. Padahal, menangis bukanlah kesalahan, justru melegakan karena membantu untuk mengeluarkan emosi yang tidak mampu diungkapkan melalui kata-kata.
3. Meyakini Bahwa Menangis Tidak Berguna
Beberapa orang meyakini bahwa menangis tidak berguna dan tidak membantu menyelesaikan masalah. Pola pikir ini bisa membuat seseorang menahan air mata, bahkan saat tertekan. Dampaknya, mungkin seseorang akan mengalami kesulitan mengendalikan emosi di kemudian hari.
4. Memiliki Gangguan Mental
Gangguan mental, seperti depresi, kecemasan atau PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) berpengaruh terhadap respons emosional seseorang. Kondisi ini sering membuat penderitanya merasa hampa sampai mati rasa, sehingga sulit untuk menangis meskipun sedang sedih.
5. Mengonsumsi Obat-obatan
Jenis obat antidepresan bisa mengurangi kemampuan orang untuk menangis. Obat ini bekerja dengan mengatur kadar hormon di otak yang berpengaruh terhadap suasana hati. Efek sampingnya mengurangi kemampuan tubuh dalam merespon emosi melalui tangisan.
ADVERTISEMENT
Alasan kenapa susah menangis menurut psikologi bisa disebabkan oleh banyak faktor. Jika merasa kondisi ini mengganggu, penting untuk segera meminta bantuan psikolog atau terapis. Ingatlah bahwa menangis bukanlah tanda kelemahan, melainkan cara tubuh untuk melepaskan beban emosional. (ALF)