Konten dari Pengguna

5 Penyebab Cinta Bertepuk Sebelah Tangan yang Perlu Dihindari Sebelum Terjadi

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
28 Februari 2024 23:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyebab Cinta Bertepuk Sebelah Tangan. Sumber: Unsplash.com/Michael Fenton
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyebab Cinta Bertepuk Sebelah Tangan. Sumber: Unsplash.com/Michael Fenton
ADVERTISEMENT
Cinta bertepuk sebelah tangan merupakan kondisi yang tidak menyenangkan sehingga banyak orang tidak menginginkan hal itu terjadi. Contoh faktor penyebab cinta bertepuk sebelah tangan adalah selalu menyimpan dan memendam perasaan sendiri.
ADVERTISEMENT
Secara umum, manusia dapat memahami maksud manusia lain ketika manusia tersebut melakukan proses menyampaikan dan menerima pesan (komunikasi). Jika komunikasi tentang perasaan tidak terjadi, seseorang tentu tidak akan mengetahuinya.

5 Penyebab Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Ilustrasi Penyebab Cinta Bertepuk Sebelah Tangan. Sumber: Unsplash.com/Element5 Digital
Penyebab cinta bertepuk sebelah tangan ada banyak. Contohnya adalah selalu menyimpan perasaan sendiri, terlalu sibuk berasumsi sendiri, salah menafsirkan kebaikan lawan jenis, takut ditolak, dan gengsi.
Berikut adalah penjelasan lengkapnya mengenai faktor yang menyebabkan cinta menjadi bertepuk sebelah tangan.

1. Selalu Menyimpan Perasaan Sendiri

Beberapa orang yang terlanjur merasa dekat dengan lawan jenis kerap ragu terhadap perasaan. Terlebih lagi, istilah friendzone banyak menjadi perbincangan dalam hubungan asmara di masa kini (28/2).
Padahal bisa saja lawan jenis tersebut memiliki perasaan yang sama, tetapi masing-masing sibuk untuk menyimpan perasaan sendiri. Oleh karena itu, diri pun merasa cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.
ADVERTISEMENT

2. Sibuk Beramsusi Sendiri

Penyebab lain dari cinta bertepuk sebelah tangan adalah sibuk berasumsi sendiri. Manusia hanya dapat memahami maksud orang lain jika orang tersebut mengomunikasikannya, baik itu melalui verbal, nonverbal, maupun verbal dan nonverbal.
Jika hanya berasumsi, diri tidak akan mendapat jawaban yang pasti tentang perasaannya. Oleh karena itu, seseorang dapat mengalami kondisi yang membawanya kepada perasaan hanya mencintai sendirian.

3. Salah Menafsirkan Kebaikan

Salah menafsirkan kebaikan lawan jenis juga dapat menjadi faktor cinta bertepuk sebelah tangan. Kondisi ini umum terjadi ketika seseorang mendapat perlakuan baik dari orang lain yang belum pernah dirinya dapatkan sebelumnya.
Padahal orang lain itu tidak memiliki maksud tertentu. Orang tersebut memang baik kepada semua orang dan tidak ada maksud untuk melakukan pendekatan (PDKT).
ADVERTISEMENT

4. Perasaan Takut Ditolak

Mengutip dari buku Berdamai dengan Trauma Batin, Alamsyah (2023: 135), jika harus melangkah jauh dan memberanikan diri untuk mengutarakan perasaannya, ada kekhawatiran orang yang disukai memberikan reaksi yang tidak diinginkan.
Padahal penolakan merupakan kondisi yang memungkinkan untuk terjadi dalam berbagai bidang kehidupan. Jadi, seseorang perlu mempersiapkan diri untuk ditolak daripada telanjur memendam dan menunggu tanpa jawaban yang pasti.

5. Gengsi untuk Bilang Duluan

Penyebab kelima adalah gengsi untuk bilang duluan. Kondisi gengsi membuat dua orang yang saling tertarik sama-sama menunggu dan akhirnya dapat saling merasa bertepuk sebelah tangan.
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa ada banyak penyebab cinta bertepuk sebelah tangan. Tiga di antaranya adalah selalu menyimpan perasaan sendiri, sibuk berasumsi sendiri, atau salah menafsirkan kebaikan lawan jenis. (AA)
ADVERTISEMENT