Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Flexing beserta Penyebab dan Cara Menghindarinya
17 Oktober 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Flexing artinya adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku pamer atau memamerkan sesuatu dengan tujuan untuk menarik perhatian dan mendapatkan pujian. Istilah ini berasal dari bahasa Inggris "flex," yang artinya memperlihatkan atau mempertontonkan sesuatu, seperti menunjukkan otot untuk menampilkan kekuatan fisik.
ADVERTISEMENT
Istilah ini sering dikaitkan dengan budaya media sosial, di mana banyak orang menampilkan sisi terbaik atau mewah dari hidupnya untuk mendapat perhatian dan pengakuan dari orang lain. Flexing tidak selalu berkaitan dengan materi atau kekayaan; terkadang orang melakukannya dengan cara menunjukkan pencapaian non-materi.
Pengertian Flexing dan Penyebabnya
Mengutip buku Fenomena Komunikasi di Era Virtualitas karya Syahruddin, dkk (2023:78) flexing artinya adalah tindakan untuk menunjukkan sesuatu yang dimiliki tetapi dengan cara yang dianggap orang lain tidak menyenangkan. Tujuan utama dari flexing biasanya untuk mendapatkan pengakuan, pujian, atau rasa hormat dari orang lain.
Flexing dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memamerkan barang-barang mewah (mobil, pakaian bermerek, gadget mahal), memamerkan pencapaian pribadi, atau menampilkan gaya hidup mewah. Berikut beberapa penyebab dari flexing.
ADVERTISEMENT
1. Kebutuhan akan Pengakuan dan Validasi
Banyak orang melakukan flexing karena mencari pengakuan atau validasi dari orang lain. Seseorang akan merasa bahwa menunjukkan kekayaan atau pencapaian dapat membuatnya dihargai atau dianggap penting.
2. Tekanan Sosial dan Media Sosial
Media sosial memainkan peran besar dalam memicu perilaku flexing. Tekanan untuk mengikuti tren atau menampilkan gaya hidup yang "sempurna" dapat membuat seseorang merasa perlu memamerkan hal-hal yang dianggap mewah atau prestisius.
3. Rasa Tidak Aman atau Rendah Diri
Beberapa orang mungkin merasa kurang percaya diri atau mengalami rasa rendah diri. Untuk menutupi kekurangan ini, orang tersebut mencoba menunjukkan bahwa dirinya memiliki hal-hal yang bernilai untuk mendapatkan penerimaan sosial.
4. Pengaruh Lingkungan atau Pergaulan
Lingkungan pergaulan yang mengagungkan kekayaan dan status sosial juga dapat mempengaruhi seseorang untuk terlibat dalam flexing. Ketika teman-teman atau orang sekitar sering menunjukkan gaya hidup mewah, seseorang mungkin merasa tertekan untuk melakukan hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Cara Menghindari Flexing
Seperti diketahui, flexing artinya adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku pamer atau memamerkan sesuatu dengan tujuan untuk menarik perhatian, mendapatkan pujian, atau menunjukkan status sosial yang lebih tinggi. Berikut adalah beberapa cara menghindari flexing.
1. Meningkatkan Rasa Syukur
Fokus pada apa yang sudah dimiliki dan hargai hal-hal kecil dalam hidup dapat membantu mengurangi keinginan untuk flexing. Bersyukur membuat seseorang lebih puas dengan diri sendiri.
2. Kurangi Penggunaan Media Sosial
Media sosial sering menjadi pemicu utama flexing. Mengurangi waktu yang dihabiskan untuk melihat kehidupan orang lain secara berlebihan dapat membantu menghindari perasaan iri atau tekanan untuk tampil sempurna.
3. Fokus pada Pencapaian Internal, Bukan Eksternal
Alih-alih mencari validasi dari hal-hal materi, fokuslah pada kualitas diri, seperti pengembangan keterampilan, pengalaman, atau hubungan yang bermakna.
ADVERTISEMENT
4. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Menghentikan kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain adalah langkah penting untuk menghindari flexing. Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan tidak perlu merasa bersaing dengan pencapaian orang lain.
Flexing artinya adalah perilaku negatif apabila dilakukan secara berlebihan. Dengan memahami penyebab dan dampaknya, seseorang dapat menghindari kecenderungan untuk flexing dan fokus pada hal-hal yang lebih bermakna dalam hidup. (BAI)