Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Serangan Panik dan Serangan Cemas dalam Psikologi
6 April 2024 23:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meskipun memiliki gejala yang serupa, sebenarnya ada dua hal yang merupakan perbedaan serangan panik dan serangan cemas.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut ini akan membahas lebih lanjut mengenai perbedaan serangan panik dan serangan cemas, juga pembahasan singkat mengenai kedua hal tersebut.
Perbedaan Serangan Panik dan Serangan Cemas
Bagi sebagian besar masyarakat, serangan panik dan serangan cemas sering kali dianggap sebagai jenis gangguan psikologi yang serupa.
Walau simtom yang ditunjukkan banyak kesamaan, sebenarnya dua gangguan ini memiliki faktor pemicu berbeda kalau dilihat dari keilmuan psikologi.
Dalam buku Psikologi Abnormal: Dasar-Dasar, Teori, dan Aplikasinya karya Triantoro Safaria, dua perbedaan utama antara serangan panik dan serangan cemas ada dua, yaitu:
ADVERTISEMENT
Serangan panik akan membuat seseorang mengalami ketakutan yang terus meningkat disertai dengan gejala otonomik. Akibatnya, seseorang yang mendapat serangan panik akan segera memilih untuk pergi.
Serangan panik yang datang tidak terduga akan membuat penderita merasa takut dan cemas kalau berada sendiri atau berada di tempat umum.
Serangan panik juga akan mengakibatkan individu mengalami ketakutan atau kecemasan yang menetap terhadap kemungkinan serangan kembali.
Di lain sisi, gangguan kecemasan ditandai dengan kekhawatiran yang tidak realistik dan berlebihan, yang biasanya tidak berhubungan dengan situasi spesifik atau stresor eksternal.
Penderita dengan serangan panik dapat menunjukkan simtom emosional, fisik, dan kognitif mayor. Penderita terutama akan merasa tegang dan cemas karena beranggapan sesuatu yang buruk akan terjadi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, simtom fisik yang terlihat, seperti detak jantung cepat, gemetar, dan otot perut kaku. Simtom yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi sakit kepala, masalah pencernaan, dan insomnia.
Bisa disimpulkan bahwa perbedaan serangan panik dan serangan cemas tidak akan merubah fakta bahwa keduanya memberikan dampak negatif pada penderita dan perlu ditangani sesegera mungkin.
Demikian adalah pembahasan mengenai perbedaan serangan panik dan serangan cemas dalam pandangan ilmu psikologi. (SP)