Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Toxic Productivity: Pengertian dan Ciri-Cirinya
3 September 2024 15:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Istilah toxic productivity banyak dikaitkan dengan istilah workaholic serta hustle culture. Meski secara konteks memiliki kesamaan, tetapi terdapat sejumlah hal yang membedakan toxic productivity dari istilah lainnya.
Toxic Productivity adalah Apa?
Pada dasarnya, toxic productivity adalah kondisi di mana seseorang bekerja secara ekstrem dan terus-menerus demi meraih kesuksesan. Meski begitu, mereka melakukannya tanpa memperhatikan kesehatan fisik, mental , hingga emosional.
Jika dilakukan secara rutin, hal ini tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik, kesehatan mental, keseimbangan hidup antara kerja dan kehidupan pribadi, hingga hubungan sosial.
Dikutip dari buku Terjebak Hustle Culture, Jennifer Elim (2024:151), toxic productivity tidak semata-mata muncul dari diri sendiri. Terkadang kebiasaan ini muncul akibat lingkungan sekitar, terutama orang tua yang membangun sebagian besar kebiasaan anak sejak kecil.
ADVERTISEMENT
Kalimat-kalimat yang secara tidak sadar diucapkan oleh orang tua dan menekan anak untuk selalu berusaha lebih, dapat membangun kebiasaan produktivitas berlebih pada anak di masa dewasa.
Selain itu, toxic productivity juga dapat berasal dari orang-orang yang membandingkan dirinya dengan orang lain. Kebiasaan ini bisa terbangun karena orang-orang di sekelilingnya mempunyai kebiasaan yang sempurna.
Ciri-Ciri Toxic Productivity
Terdapat sejumlah ciri-ciri yang umumnya dimiliki oleh seseorang yang mengalami toxic productivity. Berikut di antaranya.
1. Mempunyai Obsesi dengan Produktivitas
Orang yang mengalami toxic productivity umumnya terobsesi dengan produktivitas. Mereka merasa harus selalu produktif dan sibuk, bahkan ketika waktu istirahat sekalipun.
2. Tidak Pernah Merasa Puas dengan Hasil Kerja
Orang dengan toxic produtivity cenderung tidak pernah merasa puas dengan hasil kerja yang dilakukan. Bahkan ketika sudah berhasil mencapai target tertentu, mereka akan tetap tidak merasa puas dan terus berusaha untuk mencapai standar yang kurang realistis.
ADVERTISEMENT
3. Hilang Minat pada Hal Lain
Terlalu terobsesi dengan pekerjaannya membuat orang dengan toxic productivity kehilangan minat lain di luar pekerjaan. Mereka bahkan merasa bahwa melakukan hobi hanya menghabiskan waktu, dan lebih baik dimanfaatkan untuk bekerja.
4. Butuh Pengakuan dari Orang Lain
Orang yang mengalami toxic productivity kerap kali membutuhkan pengakuan dari orang lain agar merasa puas dengan hasil pekerjaannya. Pengakuan ini dibutuhkan sebagai penentu kebahagiaan mereka.
Itu dia ulasan mengenai pengertian dan ciri-ciri toxic productivity. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa toxic productivity adalah kondisi yang berdampak buruk bagi kesejahteraan hidup. (YAS)