Formula 1: Racing Point Ingatkan Para Rival Atas Potensi Mobilnya

Contoh mobil dari tim Racing Point. Foto: Twitter/@RacingPointF1

Tim Racing Point bilang kalau mobil Formula 1 miliknya, RP20 punya potensi yang masih bisa ditampilkan di musim 2020. Hal ini terlepas dari kritik para rival terhadap kecepatan mobil tersebut.

Sebelumnya, Sergio Perez berhasil tampil luar biasa di GP Styria pada Minggu (12/7/2020). Ia tampil dari urutan ke-17, namun secara luar biasanya berhasil berada di peringkat kelima akhir lomba dan membuat bos Red Bull Racing , Christian Horner, bilang bahwasanya seluruh tim patut khawatir pada Racing Point.

Meski begitu, Racing Point percaya bahwa mobil mereka belum mengeluarkan kemampuan sebenarnya. Lagipula, hasil kualifikasi mereka pada dua balapan pembuka di Austria tak ada yang optimal.

Kepala tim Racing Point, Otmar Szafnauer, bilang kalau kunci keberhasilan mereka ke depan adalah pemahaman tim atas mobil RP20 mereka.Menurut pria asal Amerika Serikat tersebut, ada beberapa sirkuit yang cocok dengan mobil milik tim Racing Point.

"Ada beberapa sirkuit yang cocok dengan mobil kami dibandingkan trek ini [Red Bull Ring], dan kami akan lebih dekat. Tapi seberapa dekat, saya tak tahu karena sulit. Meski begitu ada yang harus dipelajari sebelum akhir pekan balapan," ujar Szafnauer, dikutip dari Motorsport.

Pendapat Szafnauer cukup mendasar, terlebih timnya mengadopsi desain dari tim Mercedes musim ini. Oleh karena itu, pihak Racing Point harus mempelajari bagaimana mengatur mobil mereka.

"Butuh waktu, harus ada eksperimen. Dulu ketika masih di Honda F1, ada waktu pada akhir musim di mana kami harus fokus pada musim berikutnya," tambah eks bos tim Force India F1 ini.

Menurut Szafnauer, selama musim balap tim terus mencoba untuk meningkatkan performa mereka. Oleh karena itu, harus ada peningkatan per akhir pekan balap agar tim tetap bisa bersaing.

Szafnauer juga bilang kalau Racing Point sudah mempelajari masalah mereka pada kualifikasi di Sabtu (11/7/2020). Pada saat itu, mobil milik Perez tercecer di kualifikasi pertama akibat pengaturan ban yang tak sesuai.

"Kalau anda tak punya ban yang sesuai karena rencana tak sesuai, anda harus berjuang. Itulah yang terjadi pada kami, apabila kami tahu masalahnya, maka kisahnya akan berbeda," pungkasnya.