Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gowes Jakarta-Lombok: Menanti Lahirnya Sang Iron Man di Indonesia
1 Oktober 2022 14:03 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penulis: Iman Sulaeman | Penikmat perjalanan jauh dengan bersepeda
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kompetisi yang yang menggabungkan olahraga renang sejauh 1,9 km yang berlokasi di pantai Holiday Resort, Lombok, lalu dilanjutkan dengan bersepeda 90,1 km dari Senggigi-Mataram, dan diakhiri half marathon dari Senggigi-Holiday Resort berjarak 21,1 km ini, seharusnya berlangsung pada Juli 2020.
Kemudian kembali diundur ke Juli 2021. Lalu dijadwal ulang lagi ke Juli 2022, sebelum akhirnya benar-benar baru bisa digelar pada awal Oktober 2022 ini. Kegiatan sport tersebut diikuti oleh sekitar 500 atlet triathlon dari berbagai negara.
Perjalanan event Ironman 70.3Lombok yang begitu panjang dan berliku, dan akhirnya dapat berlangsung untuk pertama kali di Indonesia pada tahun ini. Rencananya, kegiatan ini juga akan kembali berlangsung pada 2023 dan 2024. Ajang tersebut, benar-benar membuat saya penasaran dan bertekad menjadi saksi lahirnya "manusia besi" atau sang Iron Man di bumi Lombok, di tanah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk itulah, saya @iman.sulaeman.id mengajak Eveline @evelinejody dan Paul S. Hutauruk @pshutauruk menuju Lombok dengan cara bersepeda dari Jakarta. Gowes kami mulai pada 28 September 2022 lalu, dengan target tiba di Pulau Lombok pada 5 Oktober 2022 atau 8 hari perjalanan.
Perjalanan Jakarta-Lombok yang kami lakukan tidak akan 100 persen mengayuh sepeda, melainkan juga memadukannya dengan penggunaan transportasi publik, yaitu kereta dan kapal laut.
Cara ini dilakukan dengan harapan agar perjalanan kami bertiga bisa di-copy paste oleh siapa pun untuk melakukan perjalanan jarak jauh dengan bersepeda, agar meminimalkan polusi, sekaligus menyehatkan.
Setiba di Lombok nanti, kami berencana untuk bersepeda memutari lintasan balap Sirkuit Mandalika pada 6 Oktober 2022, yang kami gambarkan sebagai garis finish, dalam rangka ikut memeriahkan pelaksanaan Ironman70.3Lombok. "Jadi kapan lagi mencoba lintasan sirkuit Mandalika, walau hanya dengan sepeda," ujar kami!
ADVERTISEMENT
Berikut rencana jadwal perjalanan kami:
1. 28 September 2022
Jakarta-Pamanukan
Keterangan: Sepeda
2. 29 September 2022
Pamanukan-Cirebon
Keterangan: Sepeda
3. 30 September 2022
Cirebon-Pekalongan
Keterangan: Sepeda
3. 1 Oktober 2022
Pekalongan-Semarang
Keterangan: Sepeda
4. 2 Oktober 2022
Semarang-Yogyakarta
Keterangan: Sepeda
5. 3 Oktober 2022
Yogyakarta-Surabaya
Melakukan sejumlah rangkaian kegiatan dari pagi hingga siang hari di Yogyakarta.
Keterangan: Menuju Surabaya dengan kereta malam.
6. 4 Oktober 2021
Surabaya-Lombok
Melakukan sejumlah rangkaian kegiatan dari pagi hingga siang hari di Surabaya.
Keterangan: Menuju Lombok dengan kapal laut pada malam hari.
7. 5 Oktober 2022
Tiba di Lombok dan gowes menuju penginapan dan beristirahat.
8. 6 Oktober 2022
ADVERTISEMENT
9. 7 Oktober 2022
Mencoba ikut pemanasan dan latihan bersama para atlet Ironman70.3 Lombok dari berbagai negara di area pertandingan sesungguhnya.
10. 8 Oktober 2022
Pelaksanaan Ironman70.3Lombok dan akan menjadi saksi lahirnya manusia besi pertama di Indonesia.
Sejarah Ironman
Kompetisi Ironman triathlon yang pemenangnya disebut "atlet super" bermula dari perdebatan panas klub renang Mid Pacific Road Runners dan klub renang Waikiki Swim Club, soal siapakah atlet terkuat di bumi. Seorang pelari atau perenang?
Perdebatan kedua klub renang itu semakin ramai dan menjadi perhatian publik ketika John Collins, seorang komandan angkatan laut, mengajukan pendapat berbeda. Menurut sang jenderal perang ini, atlet pesepedalah yang lebih unggul dibanding atlet renang dan lari.
Untuk membuktikan itu semua, akhirnya pada 18 Februari 1978, di pulau Kailua-Kona, Hawai’i, dilangsungkanlah lomba triathlon pertama, untuk membuktikan siapa atlet terkuat di antara cabang olah raga lari, renang dan bersepeda.
ADVERTISEMENT
Pada lomba Ironman pertama peserta harus berenang sejauh 3.86 kilometer, bersepeda sejauh 180.25 kilometer, dan lari marathon 42.20 kilometer.
Pada ajang Ironman pertama, hanya 15 atlet yang ikut berkompetisi, dengan 12 diantaranya berhasil menembus garis finish.
Gordon Haller menjadi manusia pertama yang mendapatkan titel sang "manusia besi" dengan catatan waktu 11 jam, 46 menit dan 58 detik.
Pada pelaksanaan Ironman kedua pada tahun 1979, Lyn Lemaire menjadi satu-satunya peserta wanita yang ikut, dan disebut-sebut sebagai Ironman wanita pertama.
Bayar Royalti ke Marvel Entertainment
Kesamaan nama dan penyebutan “Iron Man” dan “Ironman” mengharuskan pengelola World Triathlon Corporation (WTC) sebagai pelaksana event “membayar” royalti kepada pihak Marvel Entertainment.
Alasannya nama Iron Man, yang merupakan tokoh super hero ciptaan Stan Lee , lebih dulu muncul pada tahun1963. Sedangkan triathlon dengan nama Ironman, baru diselenggarakan pada tahun 1978 atau 15 tahun kemudian.
ADVERTISEMENT
Kedua belah pihak, WTC dan Marvel Entertainment juga sepakat adanya perbedaan dalam penulisan, yaitu "Iron Man" dan "Ironman" agar tidak membingungkan atau saling tertukar dalam penggunaannya.
Sementara itu WTC sebagai penyelenggara Ironman triathlon menegaskan pembayaran royalti kepada Marvel Entertainment bukanlah sebagai hal yang utama dalam kerja sama kedua belah pihak.
Triathlon Ironman70.3Lombok
Direktur Eksekutif Ironman 70.3Lombok Arie Sukirno menyebut ada sekitar 500 atlet dari berbagai negara yang akan berkompetisi memperebutkan gelar "manusia besi" pada 8 Oktober nanti di Lombok.
Event bergengsi yang selalu jadi perhatian para "atlet super" dunia ini direncanakan akan berlangsung 3 tahun berturut-turut di Indonesia, yaitu tahun 2022, 2023 dan 2024, dengan segala keindahan alamnya dan masyarakatnya yang ramah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Asisten Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Gatot Hendrarto, berharap acara ini tidak hanya menjadi event olahraga, tetapi juga memberikan dampak positif untuk masyarakat Lombok .
"Ini bukan semata-mata olahraga, tetapi event pariwisata yang dapat membangkitkan ekonomi Indonesia lebih baik. Paduan sport dan tourism merupakan dualisme yang punya beberapa efek luar biasa dalam rangka bangkit lebih kuat dari pandemi," jelas Gatot Hendrarto.