Konten Media Partner

DPRD Minta PUPR Timbun Kubangan Lumpur di Jalan Pangkalan Bun-Kolam

9 Oktober 2022 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Titik terparah kerusakan berada di kilometer 2 Jalan Pangkalan Bun-Kolam. Anggota DPRD Kobar meminta dinas terkait maupun kontraktor melakukan penimbunan kubangan lumpur dengan batu koral. Foto: IST/InfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Titik terparah kerusakan berada di kilometer 2 Jalan Pangkalan Bun-Kolam. Anggota DPRD Kobar meminta dinas terkait maupun kontraktor melakukan penimbunan kubangan lumpur dengan batu koral. Foto: IST/InfoPBUN
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Aktivitas pengecoran oleh pihak kontraktor di ruas jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama sedikit banyak berpengaruh terhadap kelancaran lalu lintas kendaraan.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, badan jalan tersebut kini hanya bisa dilalui separuhnya sebab digunakan untuk proses pengecoran, sementara sebagian jalan lainnya digunakan untuk jalur 2 arah.
Maka tak heran, jika jalan yang berada di samping proyek pengerjaan cor itu rusak parah dan dipenuhi kubangan lumpur yang mengakibatkan kendaraan amblas dan antre berjam-jam.
Anggota DPRD Kotawaringin Barat Rizky Aditya Putra, Minggu (9/10) meminta kepada PUPR maupun pihak kontraktor membantu proses penimbunan badan jalan yang rusak parah dengan menggunakan batu koral.
Karena, sambung dia, selain digunakan oleh masyarakat umum, jalan tersebut juga dilewati oleh truk proyek selama proses pengecoran dan peningkatan jalan.
"Saya sudah nelpon ke PUPR supaya bisa perbaiki sementara, paling tidak ngasih 10 rit batu ke kubangan lumpur itu. Saya sempat 2 kali narik mobil orang yang amblas di situ," ucap Rizky.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, dia juga dinas terkait melakukan perbaikan sementara dengan cara mengerahkan sejumlah alat berat ke lokasi untuk memperbaiki titik yang rusak parah.
Rizky menjelaskan, terdapat 1 titik lubang di kilometer 2 yang dipenuhi lumpur dengan kedalaman lebih dari kurang dari setengah meter. Sedangkan untuk yang lain masih bisa dilewati.
"Solusi cuma timbun pakai batu dan ratakan pakai alat berat. Soalnya titik itu saja yang paling parah, kalo titik itu sudah diperbaiki insyallah bisa lancar," terang dia.