Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Tahun Baru Imlek nampaknya kurang meriah kalau nggak ada Cap Go Meh. Kebanyakan orang cuma tahu Cap Go Meh adalah perayaan yang dilakukan orang Tionghoa dua minggu setelah Tahun Baru Imlek.
ADVERTISEMENT
Ternyata Cap Go Meh bukan sekadar itu, karena Cap Go Meh juga punya makna. Kali tim InfoPBUN berkesempatan melihat langsung Festival Cap Go Meh yang ada di Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, kalimantan Tengah, Sabtu (8/2).
Festival Cap Go Meh sendiri diadakan di Kelurahan Raja Seberang, karena Raja Seberang terkenal dengan kampung pecinan yang merupakan perkampungan tua dibantaran Sungai Arut tersebut. Mengambil lokasi di RT. 01 kita disambut oleh hiasan bunga sakura di sisi kiri dan kanan jalan, juga ada UMKM yang berjualan makanan baik makan lokal hingga makanan khas tionghoa.
Tidak hanya itu lampion yang digantung juga menjadi daya tarik Festival Cap Go Meh di Kelurahan Raja Seberang, yang menarik juga ada naga, juga disedian spot foto menarik yang bertulisan Festival Cap Go Meh
ADVERTISEMENT
Menurut Ahong sebagai warga yang ikut merayakan Cap Go Meh, ini menjadi ajang yang ditunggu - tunggu, menandakan kalo kampung pecinan di Kelurahan Raja Seberang masih menjadi daya tarik.
"Saya berterima kasih kepada pihak karang taruna, lurah juga warga yang ada disini, kami dibuatkan suatu event yang menjadi wadah kami mengenalkan dan melestarikan budaya kami," ujar Ahong.
Cap Go Meh merupakan rangkaian terakhir Perayaan Tahun Baru Imlek. Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian yang jika diartikan secara harafiah bermakna 15 hari atau malam setelah Tahun Baru Imlek. Apabila dipenggal per kata, kata ‘cap’ memiliki arti 10, sedangkan ‘go’ berarti 5, dan ‘meh’ artinya malam.
ADVERTISEMENT