Konten Media Partner

Raja dan Ratu Belanda Batal ke Kalteng karena Insiden Tabrakan Kapal

11 Maret 2020 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persiapan pencarian para korban insiden tabrakan kapal cepat rombongan Paspampres di TNS Palangka Raya.
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan pencarian para korban insiden tabrakan kapal cepat rombongan Paspampres di TNS Palangka Raya.
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, PALANGKA RAYA-Persiapan penerimaan Raja dan Ratu Belanda oleh pemerintah Provinsi Kalteng sudah maksimal. Rapat pemantapan untuk menerima pemimpin dari negeri kincir angin tersebut malah sudah dilakukan. Namun karena insiden tabrakan kapal yang mengakibatkan tujuh orang tewas di Taman Nasional Sebangau, lawatan yang diagendakan pada pada 11-12 Maret tersebut dibatalkan.
ADVERTISEMENT
“Jadi karena kita sedang berbelasungkawa, tadi pagi kita sampaikan kepada Menteri LHK serta berkoordinasi dengan Kemenlu RI dan kita menyampaikan informasi di daerah saat ini,” kata Gubenur Kalteng Sugianto Sabran usai mengunjungi Dermaga Kereng Bangkirai.
Dengan kondisi daerah yang tengah berbelasungkawa, lanjut gubernur, akhirnya sore ini pihaknya mendapatkan kabar bahwa kunjungan ke Palangka Raya tersebut ditunda atau dibatalkan dan pihak dari kedutaan besar Belanda.
Pembatalan kunjungan Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima tersebut juga sudah disampaikan dalam surat dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 00109/PK/03/2020/63, perihal penyampaian pembatalan kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam surat tersebut dikatakan bahwa pihaknya menyampaikan terima kasih atas kerja keras Bapak Gubernur Kalimantan Tengah beserta jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan pihak-pihak lain yang telah mempersiapkan kunjungan dimaksud, serta memohon pengertian Gubernur atas terjadinya pembatalan kunjungan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Asisten Administrasi Umum Setda Prov. Kalteng Dr. Lies Fahimah mengatakan bahwa Pemprov Kalteng telah siap untuk melaksanakan kunjungan tersebut, bahkan pada hari Selasa (10/3) kemarin, Pemprov bersama pihak terkait tetap melaksanakan Rapat Koordinasi Pamwil di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng.
“Kami sampaikan pula, bahwa sebagai tuan rumah Pemprov telah siap untuk kunjungan dimaksud, bahkan tetap melaksanakan Rakor Pamwil kemarin di Eka Hapakat,” ucap Lies Fahimah, Rabu (11/3).
Pihaknya menyebut bahwa hal tersebut merupakan bentuk keseriusan Pemprov terkait kunjungan tersebut, namun dengan berbagai pertimbangan atas kejadian kecelakaan lalu lintas air pada saat survei persiapan kunjungan pada hari Senin (9/3) lalu, maka pihak Kerajaan Belanda dan Pemerintah Republik Indonesia sepakat untuk membatalkan kunjungan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Dalam ranah keprotokolan Internasional, ada yang disebut patsoen keprotokolan yaitu kondisi saling memahami antarnegara, dikarenakan sesuatu dan lain hal, untuk sama-sama saling menjaga etika, dan kondisi masing-masing negara terhadap sesuatu kegiatan yang ingin dilaksanakan,” pungkasnya.