Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
2 Puisi Chairil Anwar tentang Kemerdekaan
17 Agustus 2023 9:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Puisi Chairil Anwar tentang kemerdekaan Indonesia telah dibuat sejak lama. Mulai tahun 1943 Chairil Anwar telah banyak menyuarakan tentang semangat juang dan nasionalisme lewat puisi-puisi karyanya.
ADVERTISEMENT
Nama Chairil Anwar dikenal sebagai sastrawan tanah air yang legendaris. Semua karya puisinya mengandung makna yang mendalam dan punya pesan yang mendidik.
Puisi Chairil Anwar tentang Kemerdekaan dan Perjuangan Pahlawan
Berikut ini puisi Chairil Anwar tentang kemerdekaan yang dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme karya Lukman Surya Saputra (2007:38-39).
1. Krawang Bekasi
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami, terbayang kami maju dan mendegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda.
Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno, menjaga Bung Hatta, menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
ADVERTISEMENT
2. Diponegoro
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak genta. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.
Baca juga: 5 Contoh Puisi Chairil Anwar yang Terkenal
Puisi Chairil Anwar tentang kemerdekaan di atas adalah simbol bahwa Indonesia dapat meraih kebebasan dari penjajahan melalui perjuangan yang keras. Sehingga kemerdekaan patut dihargai dan diisi dengan banyak hal positif oleh generasi masa kini. (IMA)
ADVERTISEMENT