Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Contoh Puisi Tema Perjuangan yang Bermakna Mendalam
27 Oktober 2022 16:10 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menulis puisi tema perjuangan atau kepahlawanan di saat-saat Hari Pahlawan atau Hari Sumpah Pemuda bisa kamu jadikan bagian dari ekspresi semangat perjuangan generasi muda masa kini.
ADVERTISEMENT
Jika kekurangan kosa kata untuk membuat puisi bertema perjuangan, kamu bisa memperkayanya dengan banyak membaca puisi. Terutama puisi atau prosa yang bertema sama.
Untuk membantumu, di bawah ini sudah kami rangkumkan beberapa contoh puisi bertema perjuangan atau kepahlawanan.
5 Contoh Puisi Tema Perjuangan yang Bermakna Mendalam
Mengutip ebook Materi Lomba Puisi Perjuangan, Nur H. Tauchid (2014:1-9), berikut 5 contoh puisi tema perjuangan yang syarat makna mendalam dan bisa kamu gunakan untuk memperkaya kosa kata.
1. Gerilya
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling di jalan
Angin tergantung terkecap pahitnya tembakau bendungan keluh dan bencana
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling di jalan
Dengan tujuh lubang pelor diketuk gerbang langit dan menyala mentari muda melepas kesumatnya
ADVERTISEMENT
Gadis berjalan di subuh merah dengan sayur-mayur di punggung melihatnya pertama
Ia beri jeritan manis dan duka daun wortel
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling di jalan
Orang-orang kampung mengenalnya anak janda berambut ombak ditimba air bergantang-gantang disiram atas tubuhnya
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling di jalan
Lewat gardu Belanda dengan berani berlindung warna malam sendiri masuk kota ingin ikut mengubur ibunya
2. Lagu Seorang Gerilya
(Untuk puteraku Isaias Sadewa)
Engkau melayang jauh, kekasihku.
Engkau mandi cahaya matahari.
Aku di sini memandangmu, menyandang senapan, berbendera pusaka.
Di antara pohon-pohon pisang di kampung kita yang berdebu, engkau berkudung selendang katun di kepalamu.
Engkau menjadi suatu keindahan, sementara dari jauh resimen tank penindas terdengar menderu.
ADVERTISEMENT
Malam bermandi cahaya matahari, kehijauan menyelimuti medan perang yang membara.
Di dalam hujan tembakan mortir, kekasihku, engkau menjadi pelangi yang agung dan syahdu
Peluruku habis dan darah muncrat dari dadaku.
Maka di saat seperti itu kamu menyanyikan lagu-lagu perjuangan bersama kakek-kakekku yang telah gugur di dalam berjuang membela rakyat jelata
(W.S. Rendra)
3. Diponegoro
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar.
Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselubung semangat yang tak bisa mati
Maju
lni barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti.
Sudah itu mati
Maju
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
ADVERTISEMENT
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
4. Kita Adalah Pemilik Syah Republik Ini
Tidak ada pilihan lain, kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk dalam satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
Duli Tuanku?
Tidak ada lagi pilihan lain.
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia yang bermata sayu yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh.
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya diam ini kah yang namanya merdeka
Kita yang tak punya kepentingan dengan seribu slogan
ADVERTISEMENT
Dan seribu pengeras suara yang hampa suaraTak ada lagi pilihan lain.
Kita harus
Berjalan terus
(Taufiq Ismail)
5. Gadis Peminta-minta
Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenaI duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dan kemayaan riang
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kamu hafal
Jiwa begitu mumi, terlalu murni.
Untuk bisa membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
ADVERTISEMENT
Hidupnya tak lagi punya tanda
(Toto Sudarto Bachtiar)
Nah itulah tadi deretan contoh puisi tema perjuangan dari banyak penyair kenamaan yang bisa kamu jadikan bahan referensi untuk membuat puisi atau prosa denga tema yang sama. Selamat mencoba. (novi)