Perbedaan Pomade Dan Clay, Cowok Kekinian Wajib Baca!

Cowok kekinian dituntut untuk peduli penampilan. Dapat dikatakan, bahwa saat ini hakikat menjaga penampilan tidak hanya diperuntukan kepada perempuan tetapi juga kepada kaum pria.

Hal paling mendasar untuk pria dalam menjaga penampilannya dengan cara memotong dan menata rambut. Tren gaya rambut untuk pria pun kini beragam, mulai dari potongan undercut bak pemain bola ternama Cristiano Ronaldo sampai tren gaya rambut berponi ala idola K-Pop sekarang dapat kamu coba. Tidak perlu repot-repot ke salon kecantikan, karena sekarang sudah marak tersedia barbershop yang dapat menyulap penampilan kamu menjadi trendy dan kekinian.

Masalahnya, masih banyak pria yang tidak tahu produk penata rambut yang pas untuk mereka. Tentunya hal ini penting, karena setiap produk penata rambut memiliki kegunaannya masing-masing dan disesuaikan dengan tipe dan gaya rambut tertentu. Contohnya pomade dan clay, kira-kira apa perbedaan dari kedua jenis penata rambut pria ini, ya? Simak artikel berikut ini!

Pomade

Mungkin sebagian kaum pria sudah tidak asing ketika mendengar nama pomade. Produk penata rambut ini kembali terkenal di Indonesia mengikuti tren rambut “Tempoe Doeloe” atau klasik yang kembali digandrungi pria beberapa tahun terakhir. Tapi tahukah kamu bahwa pomade sudah digunakan sejak tahun 1800-an? Iya, faktanya pomade atau yang sering disebut sebagai pelicin rambut ini sudah ada sejak abad ke-20.

Pomade sering dikenal sebagai pelicin rambut karena teksturnya yang tidak kering dan cenderung basah. Ketika digunakan, pomade akan memberikan kesan basah dan mengkilap pada rambut. Mengikuti perkembangan jaman, bahan dasarnya pun terus berubah-ubah. Mulai dari penggunaan lemak beruang hingga kini petroleum jelly.

Yang perlu dicatat, bahwa satu jenis pomade tidak dapat diaplikasikan untuk semua tipe rambut. Ada beberapa jenis pomade yang tersedia dan masing-masing pomade tersebut telah disesuaikan dengan tipe rambut dan kebutuhan para pria di dunia. Untuk kamu yang memiliki rambut lurus coba gunakan pomade jenis water based yang ringan. Sedangkan untuk pria yang berambut lurus sedang atau bergelombang, pomade jenis mixed based dengan ketahanan medium cocok untuk kamu.

Siapa bilang pomade hanya cocok untuk kaum pria yang berambut pendek saja? Tenang, jika kamu mempunyai rambut panjang (gondrong), pomade jenis oil based cocok untuk kamu. Tetapi perlu diingat, bahwa penggunaan pomade pada rambut panjang harus dibatasi jika tidak ingin terlihat lepek.

Clay

Jika dibandingkan dengan pomade, clay memang terbilang baru. Tapi jenis penata rambut ini berhasil menggeser dominasi gel rambut yang hits di tahun awal 2000-an. Jika diibaratkan, clay merupakan lawan kata dari pomade. Tidak seperti pomade yang memberikan kesan mengkilap dan basah, clay merupakan alternatif untuk para pria yang lebih menyukai tampilan rambut kasual dan natural.

Biarpun sama-sama memberikan efek kaku pada rambut, tetapi clay tidak membuat tekstur rambut terasa keras. Bahkan ketika terkena angin atau memakai helm, rambut dapat kembali ditata rapi. Karena tidak berbahan air dan minyak, clay juga tidak akan membuat rambut kamu terlihat klimis dan mengkilap. Untuk masalah ketahanan juga tidak perlu diragukan, sama seperti pomade, clay juga akan menjaga tatanan rambut terlihat rapi seharian.

Tidak hanya itu, penggunaan clay juga bermanfaat untuk mengatasi kerontokan rambut dan merangsang pertumbuhan rambut. Tidak heran, banyak pria yang akhirnya kepincut dengan jenis penata rambut yang satu ini.

Untuk gaya rambut, clay cocok untuk semua tipe dan jenis potongan rambut. Terlebih untuk pria yang mendambakan potongan rambut messy (berantakan) yang saat ini sedang digandrungi remaja pria Millennial.

Nah, berikut diatas adalah perbedaan dari pomade dan clay. Jadi kamu tim pomade atau tim clay?