Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Logistik Hijau: Menuju Sistem Transportasi Ramah Lingkungan di Indonesia
11 Desember 2024 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Intan Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap dampak lingkungan dari aktivitas logistik semakin meningkat. Logistik hijau, atau green logistics, menjadi pendekatan penting untuk mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan lainnya yang dihasilkan dari sektor transportasi dan distribusi. Konsep ini menekankan efisiensi operasional, pengurangan emisi, serta penggunaan energi terbarukan dalam seluruh rantai pasok. Di Indonesia, langkah menuju sistem logistik hijau mulai diimplementasikan oleh berbagai pihak, termasuk perusahaan seperti KAI Logistik.
ADVERTISEMENT
Sebagai perusahaan yang mengandalkan kereta api sebagai moda transportasi utama, KAI Logistik memiliki potensi besar untuk mendukung transformasi hijau di sektor logistik. Kereta api dikenal lebih ramah lingkungan dibandingkan moda transportasi darat lainnya, karena emisinya jauh lebih rendah per ton barang yang diangkut. Selain itu, KAI Logistik telah mengadopsi pendekatan distribusi logistik berbasis teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalkan pemborosan energi.
Keunggulan dari logistik berbasis kereta api juga terletak pada kapasitas angkut yang besar dan kemampuan menempuh jarak jauh dengan konsumsi energi yang lebih hemat. Ini sesuai dengan prinsip-prinsip logistik hijau yang mendorong efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon. Dengan memanfaatkan infrastruktur kereta api yang terus berkembang, KAI Logistik memberikan solusi berkelanjutan bagi kebutuhan logistik di Indonesia yang kompleks.
ADVERTISEMENT
Namun, perjalanan menuju logistik hijau di Indonesia bukan tanpa tantangan. Salah satu kendala terbesar adalah infrastruktur transportasi yang belum sepenuhnya mendukung. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan, termasuk elektrifikasi kereta api dan peningkatan efisiensi bongkar muat barang di stasiun.
KAI Logistik juga telah menerapkan pendekatan modern seperti optimalisasi rute transportasi dan konsolidasi muatan untuk meminimalkan pemborosan energi. Inovasi ini tidak hanya mendukung keberlanjutan tetapi juga menciptakan efisiensi biaya hingga 20 persen, sebuah pencapaian signifikan di tengah tuntutan ekonomi hijau. Selain itu, penggunaan teknologi RFID memungkinkan pemantauan pergerakan barang secara real-time, sehingga meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan logistik.
Pada akhirnya, transformasi menuju logistik hijau memerlukan komitmen dari berbagai pihak. Dukungan pemerintah dalam bentuk regulasi dan insentif, serta investasi di sektor transportasi hijau, akan menjadi kunci keberhasilan. Dengan pendekatan ini, KAI Logistik dan perusahaan lainnya dapat menjadi pionir dalam menciptakan sistem transportasi ramah lingkungan, mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia, sekaligus menjaga daya saing di pasar global.
ADVERTISEMENT