Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Implementasi Pembelajaran Problem Based-Learning: Meningkatkan Hasil Belajar
14 November 2024 12:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Intan Wiena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Problem Based-Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa
Belajar merupakan proses yang dilakukan seorang anak atau murid untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif. Pembelajaran menjadi salah satu hal penting yang harus dikembangkan agar proses belajar tidak membosankan dan membuat murid tertekan, Ada banyak jenis pembelajaran yang mulai berkembang sejak dicetuskannya Kurikulum Merdeka di Indonesia, salah satunya pembelajaran berbasis masalah, yakni ‘Problem Based-Learning’.
ADVERTISEMENT
Problem Based-Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks untuk belajar, hal ini berfokus pada pemecahan masalah autentik yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran ini menggunakan ‘masalah’ sebagai langkah awal dalam mengumpulkan serta mengintegrasikan pengetahuan baru.
Karakteristik Problem Based-Learning (PBL) berpusat pada siswa yang dimana informasi pembelajaran baru itu diperoleh melalui pembelajaran mandiri, guru berperan sebagai fasilitator siswa agar pembelajaran tersebut baik dan berkelanjutan. Tahapan dalam pengimplementasian Problem Based-Learning (PBL) yakni mengorientasikan masalah, guru memberikan masalah kepada siswa, kemudian menjelaskan secara logistic, dan mendorong siswa untuk lebih aktif, kemudia pengorganisasian kelompok, bentuk beberapa kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah ini sehingga banyak pendapat dan pengetahuan baru, hal ini dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan bicara siswa juga.
ADVERTISEMENT
Tentukan target dan timeline untuk ‘masalah’ tersebut kemudian kumpulkan informasi yang relevan, lakukanlah eksperimen dan tentukan solusi dari eksperimen tersebut, disini siswa akan meningkatkan daya analisis, setelah itu ada kan evaluasi untuk pembuatan laporan akhir dari ‘masalah’ yang sudah mereka urai menjadi sebuah pembelajaran. Laporan akhir atau laporan penelitian bisa berupa, rubrik observasi, portofolio, tes tertulis, presentasi dan penilaian proyek.
Dari sekian banyaknya tahap implementasi Problem Based-Learning (PBL) ada beberapa strategi atau aspek yang ikut andil, seperti aspek kognitif yang mengembangkan kemampuan analisis dan berfikir kritis. Selanjutnya, aspek afektif meningkatkan semangat kolaboratif dan motivasi serta membentuk sikap tanggung jawab. Yang ketiga ada aspek psikomotorik yang meningkatkan kemampuan penelitian serta kemampuan presentasi yang menunjang peningkatan soft skill siswa tersebut
ADVERTISEMENT
Rekomendasi Implementasi berikut ada beberapa rekomendasi untuk penerapan Problem Based-Learning (PBL) yang baik dan efisien:
1. Persiapan yang matang
Hal ini biasanya ditujukan pada pendidik untuk Menyusun skenario pembelajaran, dapat memilih masalah yang baik dan relevan, menyiapkan dengan baik sumber pembelajaran dan materi yang akan disampaikan pada siswa.
2. Pelaksanaan yang konsisten
Pendidik harus dan siap memonitor progress siswa dalam pembelajaran ini, pemberian scaffolding, serta pemeberian feedback secara berkala, seperti mengapresiasi siswa yang mendapatkan nilai yang baik sehingga siswa memiliki semangat dan terdorong untuk berlomba menjadi yang terbaik
3. Evaluasi berkelanjutan
Segala hal yang direncanakan dan berproses pasti memiliki banyak kekurangan, sehingga perlu penilaian formatif, kemudian refleksi pembelajaran kepada setiap siswa agar tahu progres kemampuan belajar nya, dan jangan lupa untuk selalu perbaikan lanjutan evaluasi secara berkala
ADVERTISEMENT