Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tambo Minangkabau dan Sistem Kekerabatan Matrilineal
22 April 2024 14:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Intan Ayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Minangkabau merupakan salah satu suku di Indonesia yang terkenal dengan kebudayaan dan adat yang kaya. Suku ini berada di daerah Sumatera Barat yang hingga kini masih eksis dengan adat dan budaya tradisionalnya. Berdasarkan penelusuran sejarah, asal-usul manusia Minangkabau adalah dari zaman prasejarah yakni penduduk Sumatera adalah imigran dari Taiwan yang datang dari daratan Indonesia - Cina. Hal ini dapat ditelusuri dari persamaan atau kemiripan ciri fisik, bahasa, hingga kebudayaan yang menunjukan hubungan pertalian atau kekerabatan. Hal ini juga menunjukkan bahwa nenek moyang suku Minangkabau adalah Austronesia atau Deutro Melayu yang membawa kebudayaan megalitik pada zaman prasejarah.
ADVERTISEMENT
Wilayah kebudayaan Minangkabau meliputi daerah Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, pantai barat Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia. Menurut Tambo, nama Minangkabau berasal dari cerita rakyat adu kerbau. Minang merupakan nama alat yang digunakan untuk mengalahkan kerbau lawan hingga menang, sedangkan Kabau berarti kerbau.
Tambo merupakan karya sastra sejarah berbentuk prosa yang berisi tentang sejarah, kebudayaan hingga sistem pemerintahan suku Minangkabau. Tambo tertua yang diperkirakan berumur 200 tahun ditulis dengan menggunakan bahasa Arab Melayu, Tambo ini disebut dengan Tambo Loyang. Dalam Tambo, dijelaskan bahwa Nagari (desa) pertama yang menjadi tempat bermukim nenek moyang bernama Lagundi Nan Baselo yang terletak di kaki Gunung Marapi. Tambo menjadi rujukan masyarakat zaman sekarang atas sejarah dan cerita-cerita lain tentang Minangkabau dari generasi sebelumnya.. Sebelum ada kertas, Tambo ditulis di atas kulit kayu sebelum akhirnya dibukukan. Tambo terbagi menjadi dua yakni Tambo Alam dan Tambo Adat.
ADVERTISEMENT
Tambo Alam merupakan sebuah cerita yang menjelaskan asal-usul wilayah dan nenek moyang Minangkabau. Selain itu, Tambo Alam juga menceritakan kebudayaan rantau yang ada di Minangkabau dan kerajaan Minangkabau mulai dari kedatangan raja pertama hingga masa kejayaan kerajaan Pagaruyung. Sedangkan Tambo Adat berisi tentang sistem, aturan atau hukum-hukum pemerintahan pada zaman dahulu serta menjelaskan perilaku adat suku Minangkabau. Bersumber dari Tambo Adat ini, kebudayaan matrilineal di suku Minangkabau dikembangkan.
Budaya matrilineal merupakan suatu sistem kekerabatan suku Minangkabau yang garis keturunannya diambil berdasarkan garis keturunan Ibu namun bernasab ke ayah. Sistem kekerabatan ini juga berarti atas pemberian harta warisan. Berikut merupakan beberapa ciri garis keturunan suku Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Tambo merupakan sebuah dokumen rujukan suku Minangkabau untuk beberapa hal, seperti sejarah, adat istiadat hingga sistem pemerintahan dan sistem kekerabatan. Sistem kekerabatan yang dianut masyarakat Minangkabau adalah matrilineal atau garis keturunan berdasarkan pada pihak Ibu. Hal ini menempatkan perempuan pada posisi yang lebih tinggi.
Daftar Pustaka
Alfiansyah, M. F. dan Hardi, E. 2023. Tambo Alam Minangkabau: Studi Historiografi Tradisional dalam Buku Tatanan Adat Warisan Nenek Moyang Orang Minang Karya Ibrahim Dt Sanggoene Diradjo yang berjudul Peristiwa Batu Batikam. Kronologi. 5(3).
Abidin, H. M. 2011. Minangkabau Dalam Sejarah dan Tambo. Mozaik Minang.
Djamaris, E. 1989. Tambo Minangkabau: Suntingan Teks Disertai Analisis Struktur. Universitas Indonesia: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya.
ADVERTISEMENT
Metrotalenta. 2021. Tambo dan Undang-Undang Adat Alam Minangkabau. Metrotalenta.online.
Pelawi, K. S. Dkk. 1993/1994. Tambo Minang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Yeretti, F. 2019. Minangkabau Asal Muasal Ranah Minang, Alam Minangkabau. Museum Adityawarman.