Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Indonesia Memimpin G20, Berikut Peranannya
9 Desember 2022 21:09 WIB
Tulisan dari iqbal firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya, Indonesia diberikan keistimewaan dan kepercayaan untuk memimpin Presidensi Group of 20 (G20) sejak 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. G20 merupakan organisasi global yang berfokus pada koordinasi terkait ekonomi dan pembangunan.
ADVERTISEMENT
Indonesia akan menentukan agenda utama dan memimpin pertemuan G20 pada tahun 2022 sebagai negara yang memegang kursi kepresidenan. Oleh karena itu, Indonesia menggunakan kesempatan ini untuk menunjukkan posisinya dalam forum internasional penting yang ditujukan untuk menyelesaikan berbagai masalah dan kesulitan dalam skala global.
Seperti yang sudah kita ketahui, pandemi COVID-19 telah menekan G20 dan menciptakan krisis di sejumlah wilayah, namun dengan adanya G20 ini dapat berpotensi mendorong pemulihan. Tema yang ditampilkan Indonesia untuk G20 ini adalah Recover Together, Recover Stronger yang memiliki arti “Pulihkan Bersama, Sembuh Lebih Kuat”.
Menurut Presiden Jokowi, tema ini diangkat oleh Indonesia sebagai upaya setelah pandemi, tumbuh bersama tanpa ada yang tertinggal, mendorong ekonomi lebih kuat, dan mencakup secara menyeluruh. Indonesia akan memperdebatkan manajemen kesehatan, transformasi digital, dan beralih ke sumber energi terbarukan saat memegang kepemimpinan G20.
ADVERTISEMENT
Pilar Keuangan dan Pilar Sherpa adalah dua jalur debat yang mewakili agenda forum G20. Financial Line yang berfokus pada financial concern dibentuk oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. Diskusi pilar Sherpa tentang masalah ekonomi non keuangan merupakan pusat perhatian.
Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia berperan dalam mendorong pembahasan enam agenda prioritas di jalur keuangan, antara lain kerja sama untuk mendukung pemulihan global, inisiatif mengatasi dampak pandemi terhadap perekonomian untuk mendukung pertumbuhan yang lebih kuat, penguatan sistem pembayaran di era digital, pengembangan pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance), peningkatan ketahanan sistem keuangan, dan agenda perpajakan internasional.
Untuk memenuhi target target tersebut, tiga bidang prioritas yang telah diidentifikasi oleh Kepresidenan Indonesia sebagai hal yang penting untuk pemulihan yang solid dan langgeng adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Menstabilkan sistem kesehatan internasional, Arsitektur kesehatan global akan diperkuat sebagai hasil pemikiran tentang pandemi yang sedang berlangsung. Tidak hanya untuk memerangi pandemi saat ini, tetapi juga untuk menyiapkan dunia agar lebih tanggap dan mampu menangani keadaan darurat kesehatan di masa depan.
2. Revolusi digital, Salah satu strategi utama untuk menopang ekonomi di masa pandemi adalah transformasi digital yang muncul sebagai penggerak baru ekspansi ekonomi. Untuk memastikan bahwa manfaat transformasi digital dapat dirasakan oleh semua bangsa, kepemimpinan Indonesia akan memberikan penekanan khusus pada peningkatan tingkat literatur dan keterampilan digital.
3. Kepemimpinan Indonesia mendukung transisi energi menuju sumber energi baru dan terbarukan dengan menempatkan prioritas tinggi pada keamanan energi, aksesibilitas, dan keterjangkauan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan serta memerangi perubahan iklim secara efektif.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, banyak keuntungan strategis yang bisa didapat dari berbagai aksi G20 Indonesia sepanjang tahun dalam hal ekonomi negara, kebijakan luar negeri, dan pembangunan sosial. Hal ini di antisipasi memerankan mesin perekonomian Indonesia dari perspektif ekonomi.
Sementara itu, Indonesia dapat mendorong kolaborasi dan mulai menghasilkan hasil nyata dari area prioritas strategis untuk pemulihan. Kepercayaan dunia terhadap Indonesia sebagai pemimpin pemulihan global dapat meningkat akibat hal ini. Aspek pembangunan ekonomi dan sosial dapat dimanfaatkan sebagai platform untuk menarik calon investor ke Indonesia.
Selanjutnya, terdapat fakta menarik terkait kepemimpinan Indonesia untuk G20 tahun ini, berikut adalah beberapa detail menarik yang akan membantu Anda memahami posisi Indonesia di forum G20. Pertama, Indonesia adalah anggota G20 dan negara berkembang. Kehadiran Indonesia sebagai simbol bagi negara-negara berkembang lainnya. Selanjutnya, satu-satunya negara ASEAN sebagai anggota G20 adalah Indonesia. Pemulihan kesehatan dan ekonomi dunia sangat terbantu oleh Indonesia. Terakhir, Dalam hal Purchasing Power Parity (PPP), Indonesia menempati peringkat kesepuluh di antara negara-negara G20.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari kepemimpinan G20 adalah untuk menguntungkan semua pihak, tidak hanya anggota G20 itu sendiri, termasuk populasi yang rentan, negara pulau kecil, dan negara berkembang. Karena itu, Indonesia juga menaruh perhatian besar pada negara-negara berkembang diantaranya Amerika Latin, Asia, dan Afrika, serta negara-negara pulau kecil Pasifik dan Karibia.
Hal ini tidak hanya mencerminkan sikap inklusivitas tetapi juga memberikan G20 representasi yang lebih luas.
Spanyol, Ketua Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Ketua Uni Afrika, Ketua the African Union Development Agency-NEPAD (AU-NEPAD), Singapura, Belanda, Uni Emirat Arab, Ketua The Caribbean Community (CARICOM), dan Ketua Pacific Island Forum termasuk di antara 9 (sembilan) negara yang diundang dalam kepemimpinan G20 Indonesia (PIF).
ADVERTISEMENT
Financial Stability Board (FSB), Asian Development Bank (ADB), International Labour Organization (ILO), Islamic Development Bank (IsDB), International Monetary Fund (IMF), Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Bank Dunia, World Trade Organization (WTO), United Nations (UN) dan World Health Organization (WHO) adalah di antara sepuluh organisasi internasional tambahan yang telah diundang (PBB).