Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Seberapa Cepat Pun Kebohongan Berlari Kebenaran Akan Mengejarnya
1 Juli 2024 10:25 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Irman Ichandri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh : Irman Ichandri, S.Pd., M.H.
Guru SMK Unggul Negeri 2 Banyuasin III, Ketua Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di SMK Unggul Negeri 2 Banyuasin III, Alumni S1 PPKn Universitas Sriwijaya, Alumni S2 Magister Hukum Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda Palembang.
Dalam dunia yang semakin dipenuhi informasi dan disinformasi, pepatah lama Belanda "All is de leugen nog zo snel, de waarheid achterhaalt haar wel" atau "Seberapa cepat pun kebohongan berlari, kebenaran akan mengejarnya" tetap relevan dan memberikan pengingat penting tentang kekuatan dan keabadian kebenaran. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna mendalam dari pepatah ini, bagaimana ia berlaku dalam konteks modern, dan mengapa kebenaran pada akhirnya selalu menang meskipun seringkali terasa lambat dalam prosesnya.
ADVERTISEMENT
Asal Kata dan Artinya
Pepatah ini berasal dari bahasa Belanda. Berikut adalah penjelasan mengenai asal kata dan artinya:
- All is de leugen nog zo snel : "Seberapa cepat pun kebohongan berlari."
- All : Semua.
- is : adalah.
- de leugen : kebohongan.
- nog zo snel : seberapa cepat pun.
- de waarheid achterhaalt haar wel : "Kebenaran akan mengejarnya."
- de waarheid : kebenaran.
- achterhaalt : mengejar.
- haar wel : akan.
Pepatah ini menyiratkan bahwa meskipun kebohongan dapat menyebar dengan cepat, kebenaran pada akhirnya akan muncul dan mengungkap kebohongan tersebut.
Kebohongan: Cepat Menyebar tapi Rapuh
Kebohongan sering kali memiliki daya tarik yang kuat karena kemampuannya untuk menyebar dengan cepat. Di era digital, di mana informasi dapat disebarkan dalam hitungan detik melalui media sosial, pesan singkat, dan platform komunikasi lainnya, kebohongan dapat dengan mudah menyebar dan diterima sebagai kebenaran oleh banyak orang. Namun, meskipun kebohongan dapat menyebar dengan cepat, ia tetap rapuh dan tidak memiliki dasar yang kuat.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, berita palsu atau hoaks sering kali menyebar jauh lebih cepat daripada klarifikasi atau fakta yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk sensasi, ketidakpercayaan, dan keinginan untuk mempercayai sesuatu yang sesuai dengan pandangan atau keyakinan pribadi. Namun, meskipun kebohongan dapat memberikan dampak instan, ia cenderung tidak bertahan lama begitu kebenaran mulai terungkap.
Kebenaran: Lambat tapi Pasti
Berbeda dengan kebohongan, kebenaran sering kali membutuhkan waktu untuk muncul ke permukaan. Proses verifikasi, penyelidikan, dan pengungkapan fakta memerlukan upaya yang lebih besar dan waktu yang lebih lama. Namun, kebenaran memiliki kekuatan intrinsik yang membuatnya tidak bisa diabaikan selamanya. Ketika kebenaran akhirnya terungkap, ia memiliki daya tahan yang jauh lebih kuat daripada kebohongan.
ADVERTISEMENT
Sebagai ilustrasi, dalam banyak kasus sejarah, kebohongan dan propaganda digunakan untuk memanipulasi opini publik dan mencapai tujuan tertentu. Namun, seiring waktu, bukti dan fakta yang sebenarnya mulai muncul, mengungkapkan kebenaran yang sebelumnya tersembunyi. Contoh yang baik adalah kasus-kasus penipuan politik atau skandal perusahaan yang pada awalnya berhasil menipu banyak orang, tetapi akhirnya terungkap melalui investigasi yang mendalam dan upaya jurnalisme yang gigih.
Contoh Kontemporer: Media Sosial dan Disinformasi
Di zaman sekarang, media sosial memainkan peran besar dalam penyebaran informasi dan disinformasi. Platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram memungkinkan informasi untuk menyebar dengan sangat cepat dan mencapai audiens yang luas. Namun, kecepatan ini juga membuat platform tersebut rentan terhadap penyebaran kebohongan dan hoaks.
ADVERTISEMENT
Misalnya, selama pandemi COVID-19, berbagai teori konspirasi dan informasi palsu tentang virus, vaksin, dan perawatan medis menyebar dengan cepat di media sosial. Meskipun banyak dari informasi ini ternyata salah, mereka berhasil mempengaruhi pandangan dan tindakan banyak orang. Namun, seiring waktu, melalui upaya kolaboratif dari ilmuwan, otoritas kesehatan, dan media, kebenaran tentang COVID-19 dan pentingnya vaksinasi mulai terungkap dan diterima lebih luas.
Peran Jurnalisme dalam Mengungkap Kebenaran
Jurnalisme memainkan peran yang sangat penting dalam mengungkap kebenaran dan melawan kebohongan. Jurnalis memiliki tanggung jawab untuk melakukan penyelidikan yang mendalam, memverifikasi fakta, dan melaporkan informasi dengan integritas. Meskipun proses ini sering kali lambat dan membutuhkan banyak usaha, hasilnya adalah pengungkapan kebenaran yang dapat diandalkan.
ADVERTISEMENT
Contoh yang baik dari jurnalisme investigatif adalah pengungkapan skandal Watergate oleh The Washington Post pada tahun 1970-an. Meskipun awalnya dihadapkan pada banyak hambatan dan penyangkalan, upaya gigih dari jurnalis seperti Bob Woodward dan Carl Bernstein akhirnya mengungkapkan kebenaran tentang keterlibatan Presiden Richard Nixon dalam skandal tersebut. Kebenaran ini mengarah pada pengunduran diri Nixon dan menjadi salah satu contoh paling menonjol dari kekuatan jurnalisme dalam mengungkap kebenaran.
Kebenaran dalam Kehidupan Sehari-hari
Pepatah "All is de leugen nog zo snel, de waarheid achterhaalt haar wel" juga memiliki relevansi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hubungan pribadi, profesional, atau komunitas, kebohongan mungkin memberikan keuntungan jangka pendek, tetapi kebenaran selalu muncul pada akhirnya. Kepercayaan adalah fondasi dari hubungan yang sehat dan berkelanjutan, dan kebohongan dapat merusak kepercayaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks ini, penting untuk selalu menghargai kebenaran dan transparansi. Meskipun mungkin ada godaan untuk menggunakan kebohongan demi kenyamanan atau keuntungan sementara, konsekuensi jangka panjang dari kebohongan biasanya lebih merugikan daripada manfaatnya. Sebaliknya, kebenaran, meskipun kadang menyakitkan atau sulit diakui, membawa dampak positif yang lebih besar dalam jangka panjang.
Menghargai Kebenaran
Pada akhirnya, pepatah "All is de leugen nog zo snel, de waarheid achterhaalt haar wel" mengajarkan kita untuk menghargai dan memperjuangkan kebenaran. Dalam dunia yang penuh dengan informasi yang bersaing, penting bagi kita untuk menjadi pencari kebenaran yang kritis dan bertanggung jawab. Meskipun kebohongan mungkin menyebar dengan cepat, kebenaran memiliki kekuatan yang tak tergoyahkan untuk mengejarnya dan menang.
Dalam menghadapi tantangan informasi di era digital ini, mari kita selalu ingat bahwa kebenaran adalah fondasi dari integritas, kepercayaan, dan keadilan. Dengan menghargai kebenaran dan melawan kebohongan, kita dapat membangun masyarakat yang lebih sehat, lebih adil, dan lebih berkelanjutan.
ADVERTISEMENT