Konten dari Pengguna

Tetap Eksis Di Tengah Serangan Digitalisasi

Irvanuddin Rahman
I write therefore I am
29 April 2018 15:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irvanuddin Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Coba deh perhatiin, semua hal yang tadinya berbentuk fisik, hari ini sudah serba digital. Mulai dari arsip dokumen yang penting maupun gak penting, koleksi foto, koleksi film, bahkan musik, sampai uang yang menjadi alat tukar pun sekarang sudah berbentuk digital. Bentuk digital ini erat kaitannya dengan kesan modern, kekinian, futuristik, dsb. Sehingga berimplikasi pada yang sebaliknya menjadi berkesan kuno, jadul, vintage, dan kawan-kawannya.Tetapi uniknya, ada satu hal yang tetap eksis di tengah serangan gelombang digitalisasi ini, tanpa terkesan kuno. Ya, nyatet!
ADVERTISEMENT
Semua pastinya sepakat kalau orang itu bisa diklasifikasi dari kecenderungan ia mencatat. Ada yang serba digital, ada yang serba analog. Si serba digital akan selalu terlihat gak nyaman kalau kemana-mana gak sama gadget-nya. Bahkan kadang si gadget gak boleh banget istirahat sebentar aja padahal hanya untuk mengisi dayanya kembali. Familiar kan ya sama yang namanya Power Bank? Si serba analog punya kadar kekhawatiran yang jauh lebih sedikit dibanding Si serba digital ketika sedang tidak bersama gadget-nya, selama ada pulpen dan buku sakunya. Lucunya nih ya, kedua tipe orang ini jadi ada kesamaan ketika ketemu sama yang namanya Post It.
Tetap Eksis Di Tengah Serangan Digitalisasi
zoom-in-whitePerbesar
Saya termasuk yang digital banget, semua saya catat di fitur notes yang pasti ada tiap gadget. Mulai dari Daily To Do List, catatan hutang piutang, catatan nomer rekening, sampai tempo tiap lagu yang lagi digarap, pokoknya semuanya deh. Tapi untuk alasan keamanan dan kenyamanan, saya tetap menggunakan Post It untuk hal-hal yang bersifat taktis, misalnya Daily To Do List. Soal keamanan, saya pernah kehilangan satu bundel notes saya karena gadget yang tiba-tiba error di saat-saat genting. Akan lain ceritanya kalau punya back up di buku catatan atau di Post It.
ADVERTISEMENT
Soal kenyamanan, Post It ini uniknya punya perekat yang gak ninggalin residu, jadi bisa dipindah-pindah tanpa kehilangan daya rekat ke media tempat dia ditempel. Saya selalu nempel Post It berisi hal urgent untuk segera diselesaikan di tempat-tempat yang langsung kelihatan mata, misalnya di layar laptop pojok atas. Seketika hal itu sudah selesai, pastinya saya pindahin supaya gak mengganggu pandangan dong. Biasanya saya pindahin ke atas meja untuk nanti di penghujung hari saya review lagi apa-apa saja yang sudah dan belum dikerjakan untuk bekal di kemudian hari.
Tetap Eksis Di Tengah Serangan Digitalisasi (1)
zoom-in-whitePerbesar
Kebiasaan catat mencatat secara analog ini saya rasa sama sekali gak terkesan kuno atau jadul, karena hampir semua kantor kawan-kawan saya yang saya datangi, pasti ada aja tuh Post It yang nempel disana-sini. Tapi melihat hal itu saya jadi kepikiran fungsi lainnya dari Post It. Ini juga bisa berfungsi buat kamu yang ingin ninggalin kesan ke atasan atau kolega kamu, kalau kamu itu adalah seorang pekerja keras yang berhak mendapatkan kenaikan gaji di bulan depan.
ADVERTISEMENT