Konten dari Pengguna

Pemberdayaan UMKM Susu Kedelai oleh KKN TIM II UNDIP 2024 di Desa Puhgogor

Ivana Trisha
KKN UNDIP TIM II 2023/2024 DESA PUHGOGOR
17 Agustus 2024 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ivana Trisha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 24 Juli 2024, TIM II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar program kerja multidisiplin di Desa Puhgogor. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui peningkatan produksi, pengelolaan, dan pemasaran produk olahan susu kedelai yang diproduksi oleh UMKM setempat. Mahasiswa dari berbagai program studi bergabung untuk memberikan kontribusi sesuai dengan keahlian dan latar belakang akademis masing-masing, menciptakan sinergi yang berdampak positif bagi pengembangan UMKM di desa tersebut.
ADVERTISEMENT
Inovasi Produk dan Teknologi
Wildan Kurnia dari Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Kimia Industri memimpin pengembangan inovasi produk dengan menciptakan varian baru susu kedelai rasa matcha. Langkah ini diambil untuk menambah variasi produk dan meningkatkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif. Dengan adanya rasa baru yang unik, diharapkan produk susu kedelai dari Desa Puhgogor akan semakin diminati oleh konsumen, baik lokal maupun luar daerah.
Sejalan dengan upaya inovasi produk, Maela Roshinta dari Program Studi S1 Agribisnis memperkenalkan penggunaan QRIS Shopee Pay sebagai metode pembayaran cashless. Implementasi teknologi ini bertujuan untuk mempermudah proses transaksi, meningkatkan efisiensi, serta mendorong masyarakat desa untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Sistem pembayaran digital ini tidak hanya memudahkan konsumen, tetapi juga mempercepat aliran pendapatan bagi UMKM.
ADVERTISEMENT
Branding dan Pemasaran Digital
Untuk mendukung pemasaran produk, Marcellino Putra dari Program Studi S1 Sastra Inggris berperan dalam penyusunan menu susu kedelai dalam bahasa Inggris. Menu ini disertakan dalam platform Linktree yang memudahkan konsumen, terutama dari kalangan internasional, untuk mengakses informasi produk secara online. Bersama dengan Vanesya Fani dari Program Studi S1 Informatika, mereka juga menciptakan logo brand yang menarik dan desain stiker untuk kemasan produk. Stiker ini dirancang tidak hanya sebagai elemen branding, tetapi juga untuk melindungi produk dari paparan sinar matahari, menjaga kualitas susu kedelai agar tetap optimal.
Inovasi dalam pengelolaan limbah produksi juga tidak kalah penting. Atha Kamila Rihadhatul Aisy dari Program Studi S1 Akuakultur mengusulkan pemanfaatan limbah Ampas tahu sebagai pakan tambahan bagi ikan lele. Inisiatif ini berfungsi ganda: mengurangi limbah yang dihasilkan oleh UMKM sekaligus memberikan sumber pakan alternatif yang bernilai ekonomis, mendukung keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan pendapatan para peternak ikan lele di desa tersebut.
ADVERTISEMENT
Penyuluhan Hukum dan Kesehatan
Aspek perlindungan konsumen menjadi fokus bagi Ivana Trisha dari Program Studi S1 Ilmu Hukum. Ia menyelenggarakan penyuluhan yang membahas hak-hak konsumen dan standar keamanan produk minuman. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang pentingnya mematuhi regulasi yang ada, sehingga produk susu kedelai yang dihasilkan memenuhi standar keamanan dan layak dipasarkan secara luas.
Dalam upaya meningkatkan kesehatan dan efisiensi kerja, mahasiswa dari Program Studi S1 Keperawatan memberikan penyuluhan mengenai posisi kerja ergonomis. Penyuluhan ini sangat penting untuk mencegah cedera dan meningkatkan kenyamanan serta produktivitas para pekerja di UMKM susu kedelai, terutama dalam proses produksi yang membutuhkan perhatian khusus terhadap postur tubuh.
Pengembangan Media Digital dan Pemasaran Online
ADVERTISEMENT
Diandra Cinta dari Program Studi S1 Administrasi Publik berkontribusi dalam pengembangan media digital untuk UMKM susu kedelai. Ia membuat Linktree khusus untuk penjualan produk, serta mendirikan akun Instagram resmi untuk UMKM. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan visibilitas produk di dunia maya. Melalui platform media sosial, UMKM diharapkan dapat menarik lebih banyak pelanggan dan membangun merek yang kuat.
Sementara itu, Talitha Athaya dari Program Studi S1 Ekonomi memberikan pelatihan mengenai penggunaan WhatsApp Business sebagai salah satu alat penjualan online. WhatsApp Business dianggap efektif untuk berkomunikasi dengan pelanggan, mengatur katalog produk, dan mempermudah proses pemesanan. Dengan memanfaatkan platform ini, UMKM dapat meningkatkan interaksi dengan konsumen dan mempercepat proses transaksi.
ADVERTISEMENT
Dengan beragam kontribusi dari setiap mahasiswa, program KKN ini berhasil menciptakan dampak nyata bagi pengembangan UMKM di Desa Puhgogor. Melalui inovasi produk, pengelolaan limbah yang lebih baik, serta optimalisasi pemasaran digital, diharapkan UMKM susu kedelai di desa ini dapat terus berkembang dan berdaya saing di pasar yang lebih luas. Program ini tidak hanya memperkaya pengalaman mahasiswa dalam menerapkan ilmu di lapangan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat desa, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Dokumentasi program