Konten dari Pengguna

Pembelajaran di Zaman Generasi Milenial

jajang jalaluddin
Pegiat Sosial Perkumpulan Generasi Muda Griya Peradaban
26 Desember 2022 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari jajang jalaluddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : https://www.shutterstock.com/
zoom-in-whitePerbesar
sumber : https://www.shutterstock.com/
ADVERTISEMENT
Karena semakin guru memahami karateristik siswa semakin mudah siswa memahami apa yang disampaikan guru. Guru tidak bisa terlalu kaku mempertahankan metode lama yang tidak cocok oleh siswa pada masa perkembangan teknologi di zaman generasi milenial ini, harus ada beberapa terobasan yang membuat siswa merasa nyaman.
ADVERTISEMENT
Untuk menyiapkan peserta didik Indonesia menghadapi perkembangan teknologi pada abad 21, yaitu dengan meningkatkan keterampilan cara berfikir kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan serta cara bekerja sama melalui kolabirasi dan komunikasi, maka pendekatan Science Technology Engineering Art and Mathematics (STEAM) diadopsi untuk menguatkan implementasi kurikulum 2013. STEAM merupakan pendekatan yang terintegrasikan dengan fokus pada proses pembelajaran pemecahan masalah dalam kehidupan.
Karakteristik atau prinsip – prinsip pembelajaran abad 21 yang harus dilakukan guru untuk menyiapkan peserta didik dengan cara :
1. Pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta didik (Student Center Learning)
2. Peserta diajarkan untuk mampu berkolaborasi
3. Materi pembelajaran dikaitkan dengan masalah yang dihadapi sehari-hari
4. Dalam upaya mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang bertanggung jawab, sekolah seyogyanya dapat menfasilitasi siswa untuk terlibat dalam lingkungan sosialnya.
ADVERTISEMENT
Manfaat Pembelajaran Inovatif yang didapatkan dalam pembelajaran inovatif adalah sebagai berikut :
1. Dapat menumbuhkan pilar-pilar pembelajaran pada siswa antara lain: learning to know (belajar mengetahui), learning to do (belajar berbuat), learning together (belajar hidup bersama), dan learning to be (belajar menjadi seseorang).
2. Mampu mendorong siswa untuk mengembangkan semua potensi dirinya secara maksimal, dengan ditandai oleh keterlibatan siswa secara aktif, kreatif dan inovatif selama proses pembelajaran di sekolah.
3. Mampu mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran atau tujuan pendidikan.
4. Mampu mendorong siswa untuk melakukan perubahan perilaku secara positif dalam berbagai aspek kehidupan (baik secara pribadi atau kelompok).
Kendala dalam menerapkan Pembelajaran Inovatif
1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk diterapkan pada pembelajaran ini misalnya keterbatasan sarana laboratorium, menyulitkan peserta didik untuk melihat dan mengamati serta menyimpulkan akhir konsep tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Memerlukan alokasi waktu yang panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.
Solusi dalam menghadapi kendala yang dihadapi dalam menerapkan Pembelajaran Inovatif
1. Guru harus selalu mengikuti perkembangan zaman terkait model pembelajaran inovasi dan terus mencoba untuk melakukan hal yang baru berdasarkan perkembangan zaman.
2. Guru harus mampu membuat rencana pembelajaran dengan baik dan menetapkan waktu berdasarkan fase sehingga materi yang di ajarkan bisa tersistematis dan tercapai kompetensinya.
3. Guru harus lebih kreatif merancang dengan menggunakan fitur atau aplikasi pembelajaran yang terintegrasi dengan internet sehingga memudahkan proses pembelajaran.
4. Membiasakan peserta didik menemukan masalah dan menguji masalah tersebut secara tim serta memecahkan masalah tersebut secara tim
5. Sekolah memberikan pembekalan dan evaluasi mengenai pembelajaran inovatif setiap tahun ajaran baru.
ADVERTISEMENT