Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Cerita Warga Jambi Dimangsa Ular, Posisi Barang yang Ditinggalkan Terlihat Rapi
30 Oktober 2022 9:37 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Jambikita.id - Rusmili (60), awalnya sama sekali tidak menyangka bahwa istrinya bernama Zahra (52), warga Desa Terjun Gajah, Tanjung Jabung Barat, Jambi, dimangsa hewan buas. Barang-barang yang ditinggalkan Zahra dalam keadaan rapi atau tidak bertebaran, sehingga ia sempat mengira istrinya hilang karena penyebab yang lain.
ADVERTISEMENT
Kala itu, sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu (23/10), Zahra tak kunjung pulang dari kebun karet milik mereka. Padahal, wanita ini biasanya sudah berada di rumah saat azan Magrib berbunyi.
Rusmili kemudian berinisiatif menjemput dan memeriksa istrinya di kebun dengan membawa senter. Area kebun ini hanya berjarak sekitar 300 meter dari rumah.
Sesampai di sana, Rusmili tidak melihat sosok istrinya. Hanya menemukan jilbab, sandal, dan pisau yang digunakan Zahra, yang posisinya tidak menimbulkan kecurigaan. Barang-barang ini terletak di dekat pohon karet.
"Ada jilbab terlipat rapi, sepasang sandalnya telungkup, tidak berserakan. Sehingga orang menduga ini tidak mungkin dimangsa ular," ujarnya, Sabtu (29/10).
Pada malam itu, Rusmili bersama kepala desa dan warga sekitar, langsung melakukan penyisiran di kebun karet dalam rangka mencari Zahra. Namun, hingga pukul 2.00 WIB setelah mengelilingi area yang luasnya berkisar 3 hektare tersebut, wanita ini tidak ditemukan, sehingga pencarian dihentikan sementara.
ADVERTISEMENT
"Yang mencari pada malam tersebut, ada sekitar 150 orang. Kayak pasar di dalam kebun itu. Cuma memang tidak ketemu," ungkap Rusmili.
Keesokan harinya, Senin (24/10), Rusmili dan warga sekitar sempat berkonsultasi dengan 'orang pintar'. 'Orang pintar' tersebut menyatakan sosok Zahra masih berada di sekitar kebun karet tersebut.
Karena itu pula, pencarian kembali dilakukan di lokasi yang sama. Setelah berjam-jam di area kebun tersebut, Zahra masih belum ditemukan. Hingga pada akhirnya, sekitar pukul 09.30 WIB, salah satu warga yang memeriksa semak-semak dan ranting pepohonan, menemukan seekor ular piton sepanjang berkisar 6 hingga 7 meter.
"Saat bersihkan dahan dan ranting tadi, Udin terkejut melihat ular tersebut yang berada di sela-sela kayu. Kepalanya bergerak berusaha mematok, tetapi ia tidak bisa bergerak pergi, karena perutnya penuh," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Rusmili menyampaikan jarak semak-semak ini hanya belasan meter dari barang yang ditinggalkan istrinya. Sejak malam sebelumnya, Rusmili dan warga sudah melewati titik area tersebut, tetapi memang tidak memperhatikan dengan saksama.
"Ini dikelilingi ranting akasia. Jadi, kami saat pencarian hanya memutar titik lokasi ini. Kita bulak balik di sekitar sini, sampai desa kami bingung," ujarnya.
Perut reptil ini tampak besar, selayaknya menelan mangsa seukuran manusia, sehingga warga menaruh curiga. Setelah membunuh dan membelah perut ular ini, warga menemukan jenazah Zahra di dalamnya.
"Kalau perhitungan kami, setelah setengah jam menyadap karet, barulah ia dimangsa ular. Karena baru sekitar 50 pohon yang disadap," ujar Rusmili.
Jenazah Zahra masih utuh, tetapi terdapat luka di bagian kepalanya. Tulang-belulang jenazah ini juga sudah patah.
ADVERTISEMENT
Korban ini memiliki tinggi badan berkisar 1,5 meter dengan berat badan sekitar 45 kilogram. Jenazah Zahra langsung dimakamkan pada sore harinya.
Tidak hanya sang suami, Zahra meninggalkan 5 orang anak kandung yang berusia 15 hingga 28 tahun. Dua anak di antaranya masih menempuh pendidikan di pondok pesantren. Kedua anak ini mengetahui orang tuanya ditelan ular melalui video yang tersebar di media sosial.
"Kami hanya memberitahukan mama meninggal saat memotong karet. Mereka kaget dan menangis karena melihat video itu kan," ujar Rusmili.
Ia mengatakan istrinya memiliki gangguan pendengaran. Hal ini mungkin menjadi salah satu faktor ular piton berhasil memangsa Zahra.
Selama 28 tahun hidup di Desa Terjun Gajah, baru pertama kali Rusmili menemukan kejadian manusia dimangsa ular. Ia menduga habitat ular piton sedang terganggu sehingga reptil ini memasuki area kebun dan memangsa warga.
ADVERTISEMENT
"Kejadian ini aneh. Setahu kami ular tidak makan manusia. Di sini banyak area perusahaan, apalagi sekarang lagi panen pohon akasia. Sekitar sini ada juga perkebunan sawit," ungkapnya.
(M Sobar Alfahri)