Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kenal sama Polisi Gadungan, Wanita di Banyuwangi Diperas dengan Sebar VCS
3 April 2023 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
jatimnow.com - Peristiwa kurang mengenakkan dialami EW (36), janda anak satu asal Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Ia nyaris jadi korban pemerasan oleh teman kencan virtualnya yang mengaku sebagai perwira polisi berpangkat Ipda.
ADVERTISEMENT
Berawal dari media sosial Facebook, EW berkenalan dengan teman prianya bernama akun Romi itu. Berparas tampan dan mengaku duda di profil media sosialnya, membuat hati EW tak kuat menahan bujuk rayu di awal kenal.
Komunikasi pun terjalin hari demi hari. Hingga keduanya sepakat mengikat tali cinta sebagai kekasih. Dalam perjalanannya, EW sempat mengulik di mana kekasihnya itu berdinas.
“Tidak dijelaskan di Polres, Polsek atau apa, pokoknya Lampung katanya,” ujarnya kepada jatimnow, Senin (03/04/2024).
Intens jalinan komunikasi akhirnya sang pacar meminta EW untuk melakukan panggilan video atau video call.
“Pada Senin (27/3) malam saya tiba-tiba di-VC oleh dia, karena saya belum tidur akhirnya saya angkat,” ungkapnya.
Ternyata oknum itu ingin video call sex (VCS), EW diminta untuk menunjukkan bagian payudaranya.
ADVERTISEMENT
“Saat VC dia menunjukkan alat kelaminnya, sedangkan saya diminta nunjukkin payudara saya,” ucapnya.
"Saat itu saya tidak menyadari kalau direkam," tambahnya.
Video rekaman itu, kata EW, kemudian dijadikan senjata untuk memerasnya. Keesokan harinya, Selasa (28/3) EW tiba-tiba ditelepon oleh Romi dan ia mengancam akan menyebarkan video tak senonoh tersebut jika tidak mengirim uang sebesar Rp20 juta
“Saya takut, saya tidak punya uang, akhirnya coba konsultasi ke Polsek Genteng,” terangnya.
Sampai di Polsek, ia ditemui petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Genteng dan diberi pengertian.
“Karena perkaranya belum terjadi (belum transfer uang dan videonya belum disebar) saya diminta buat tenang dulu,” katanya.
Mendapat penjelasan dari pihak kepolisian EW semula tenang, ia yakin polisi gadungan itu hanya menggertak. Sampai pada Jumat (31/3) lalu satu per satu teman FB-nya dikirimi video tersebut.
ADVERTISEMENT
“Sejak Jumat sudah banyak yang dikirimi video itu, bahkan mantan suami dan saudara saya banyak yang tahu, saya jadi malu,” ungkapnya.
Karena itu, EW berharap pengalamannya ini bisa menjadi pembelajaran kepada orang lain agar lebih bijak bermedia social.
“Kalau kenalan sama orang baru hati-hati, kalau tiba-tiba di-VC mending tidak diangkat, langsung di-block saja,” pungkasnya.